Rempah-rempah. (Freepik/valeria_aksakova)
Gaya hidup termasuk juga pola makan sangat penting untuk mencegah penyakit kronis di tahun-tahun mendatang. Diabetes adalah salah satu dari lima penyakit kronis di posisi teratas di dunia dan juga salah satu penyakit yang menyumbang angka kematian tertinggi.
Banyak orang tidak menyadari fakta bahwa risiko diabetes dapat dikurangi menjadi sekitar 80 persen dengan beberapa perubahan kecil dalam gaya hidup dan kebiasaan makan. Salah satu contoh perubahan pola makan adalah konsumsi rempah-rempah atau bumbu dapur yang ramah lingkungan.
Rempah-rempah seperti kunyit dan kayu manis memiliki beberapa sifat terapeutik, termasuk pencegahan dan pengelolaan diabetes. Rempah-rempah ini mudah ditemukan dan dapat memanfaatkannya dengan cara yang paling konvensional yaitu dengan menambahkannya ke makanan yang dikonsumsi.
Dilansir dari Boldsky (8/12/2021) berikut ini beberapa rempah paling umum, namun kuat yang dapat membantu mencegah atau mengelola diabetes:
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi sekitar 3-6 g kayu manis dapat menurunkan kadar glukosa dalam waktu 30-40 hari pada orang yang sehat. Itu juga efektif dalam menurunkan sensitivitas insulin dan glukosa darah puasa.
Oleh karena itu, kayu manis dapat membantu mencegah risiko diabetes karena mempengaruhi glukosa darah dalam waktu yang sangat singkat.
Rempah-rempah hebat lainnya dengan efek anti-diabetes adalah kunyit. Kurkumin dalam kunyit diketahui dapat menunda perkembangan diabetes bersamaan dengan meningkatkan fungsi sel beta dan mencegah kematiannya serta mengurangi resistensi insulin. Efek kardioprotektif (jantung) dan nefroprotektif (ginjal) dari kunyit dapat membantu mencegah komplikasi diabetes.
Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa biji klabet atau dikenal juga dengan fenugreek dapat membantu mengurangi kadar glukosa pada penderita diabetes. Ini dianggap sebagai nutraceutical dengan klaim untuk mengurangi hiperglikemia.
Studi tersebut juga menyebutkan bahwa konsumsi fenugreek selama tiga tahun dapat menurunkan kemungkinan diabetes pada penderita pradiabetes dari 55 menjadi 23 persen.
Cabai rawit atau cabai merah mengandung senyawa aktif yang disebut capsaicin. Senyawa tersebut diketahui memiliki efek anti-diabetes dengan potensi untuk menurunkan rasa sakit dan obesitas, komplikasi utama diabetes.
Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa capsaicin dapat menyebabkan perubahan pada tingkat gen dan dapat membantu dalam produksi dan metabolisme insulin, hormon yang menyeimbangkan kadar glukosa.
Kapulaga, rempah-rempah flavoursome dapat secara efektif meningkatkan kadar glukosa pada orang dewasa yang sehat karena sifat anti-inflamasi, antioksidan dan hipolipidemik. Ini juga dapat membantu mengatur energi, meningkatkan fungsi sel dan merangsang sel pankreas untuk melepaskan dan memanfaatkan insulin dengan benar.
Organ hati berperan penting dalam menjaga kadar glukosa dengan menyimpan kelebihan glukosa. Disfungsi pada hati dapat mengakibatkan gangguan homeostasis glukosa dan diabetes tipe 2.
Sebuah penelitian mengatakan bahwa polifenol seperti asam galat, katekin dan quercetin dalam cengkeh membantu menjaga fungsi hati dan mengubah glikogen hati menjadi glukosa, sehingga mengelola diabetes secara efektif.
Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa oregano mengandung antioksidan kuat yang disebut carvacrol yang dapat menyebabkan sedikit penurunan kadar glukosa, bersama dengan penurunan yang signifikan dalam kolesterol total tubuh. Oregano juga menunjukkan efek perlindungan kecil pada enzim hati dan dapat membantu dalam mengelola diabetes sampai batas tertentu.