Penyakit diabetes yang ditandai dengan melonjaknya kadar gula darah membuat di penderitanya hari lebih berhati-hati. Sebab, diabetes ini bisa menjadi pemicu penyakit berbahaya lainnya.

Umumnya, para penderita diabetes mengalami luka pada bagian kaki yang lama sembuhnya. Luka tersebut muncul akibat peningkatan kadar glukosa dalam tubuh.

Luka tentu menjadi masalah besar bagi penderita diabetes dan harus diperhatikan dengan serius. Luka kecil pada pasien diabetes juga menjadi lebih parah jika dialami si diabetesi.

Lantas, apa yang membuat luka pada pasien diabetes lebih lama sembuhnya?

Melansir dari berbagai sumber (13/12/2021), berikut ini tiga penyebab luka pada penderita diabetes lebih kama sembuh. Yuk, simak baik-baik, ya!

Neuropati diabetik

Neuropati diabetik merupakan gangguan saraf akibat penyakit diabetes yang ditandiai dengan kesemutan, nyeri, atau mati rasa.

Kerusakan saraf tersebut menyebabkan penderita diabetes menjadi kurang sensitif terhadap rasa sakit. Itulah yang membuat luka lebih sulit untuk sembuh.

Kehilangan sirkulasi

Penyembuhan luka juga membutuhkan sirkulasi darah yang baik, tapi karena diabetes proses penyembuhan luka tertunda oleh masalah sirkulasi yang mencegah oksigen mencapai luka.

Kehilangan sirkulasi inilah yang memperlambat proses penyembuhan. Peningkatan kadar gula darah menurunkan kapasitas tubuh untuk melawan infeksi, meningkatkan risiko terkena infeksi.

Risiko lebih tinggi pada perkembangan luka

Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena ulkus kaki, gangren, sepsis, dan infeksi tulang, seperti osteomielitis.

Makanya, penderita diabetes harus waspada dengan melakukan pemeriksaan setiap hari dan fokus pada pengelolaan diabetes.

Nah, itulah beberapa penyebab mengapa luka pada pasien diabetes lebih sulit sembuh. Semoga bermanfaat, ya!