Publik kembali berduka setelah mendengar kabar berpulangnya Laura Anna, selebgram yang belum lama ini sedang memperjuangkan keadilan atas kecelakaan yang menimpanya tahun 2019 silam. 

Meski sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab meninggalnya selebgram cantik tersebut, namun selama 2 tahun terakhir Laura harus berjuang melawan cedera saraf tulang belakang pasca kecelakaan hebat bersama Gaga. 

Disampaikan Laura pada Podcast bersama Deddy Corbuzier, akibat dari kecelakaan tersebut dirinya mengalami benturan pada bagian belakang. 

"Dibagian C5 (tulang belakang) kena benturan belakang terus kaya agak nge-krek saya enggak tahu banyak atau enggak,"tutur Laura.

Apa Itu Cedera Saraf Tulang Belakang?

Kondisi ini merupakan gangguan yang terjadi pada saraf di saluran tulang belakang yang bisa disebabkan karena kecelakaan, kekerasaan fisik, atau olahraga terlalu berat. 

Saraf tulang belakang berfungsi untuk menyampaikan pesan dari otak ke seluruh tubuh. Sehingga ketika mengalami cedera, tentunya bisa berakibat fatal seperti yang dialami Laura. 

Laura bercerita setelah kejadian tersebut, dirinya harus terbaring tak berdaya selama kurang lebih 3 bulan. Bahkan, untuk menggerakkan jari-jarinya pun sulit.

Gejala Cedera Saraf Tulang Belakang

"Saya kan gak bisa gerak, pokoknya awalnya itu kesemutan dari leher sampai kaki," ujar Laura saat dirinya dilarikan ke rumah sakit pasca kejadian tersebut. Bahkan dirinya pun sampai kesulitan untuk bernapas. 

Dikutip dari alodokter.com (15/12/2021), memang kesemutan atau mati rasa menjadi salah satu gejala dari cedera saraf tulang belakang. 

Adapun gejala lain diantaranya: 

• Kaku, nyeri, atau tekanan leher-punggung dan anggota gerak tubuh.
• Sulit mengontrol BAK atau BAB
• Kesulitan berjalan
• Kesulitan bernapas lantaran otot perut, diafragma, dan tulang rusuk yang melemah
• Kehilangan kemampuan gerak kaki (lumpuh)
• Posisi kepala yang tak wajar

Dampak Cedera Saraf Tulang Belakang

Dampak dari cedera saraf tulang belakang terbagi menjadi dua berdasarkan gejalanya. Pertama menyeluruh dan kedua tak menyeluruh. 

Pada gejala menyeluruh akan berakibat pada hilangnya kemampuan sensorik dan pengendalian gerakan (kelumpuhan).

Sedangkan yang tak menyeluruh dampak yang dirasakan hanya akan terasa pada bagian tertentu saja. Sebab ada kemungkinan gangguan saraf motorik dan sensorik belum terjadi. 

Selain membuat Laura sulit untuk bergerak, buntut dari kondisi ini pun membuatnya harus mengalami ulkus dekubitus. Hal ini dikarenakan Laura terlalu lama berbaring lantaran gerak tubuhnya yang terbatas serta harus menjalani bed rest. 

Namun kini Laura sudah tak merasakan sakit, Tuhan membawa ke pangkuan-Nya karena begitu menyayangi Laura. Selamat jalan Laura, damailah dalam sukacita-Nya.