Menu

3 Fakta Soal Spinal Cord Injury, Penyakit yang Diderita Laura Anna Sebelum Meninggal Dunia

16 Desember 2021 10:30 WIB

Laura Anna yang harus mengalami cedera saraf tulang belakang akibat kecelakan. (Instagram/edlnlaura)

HerStory, Medan —

Belum lama ini kabar duka datang dari selebgram Laura Anna yang meninggal dunia pada Rabu (15/12/2021). Sebelumnya, ia mengalami kelumpuhan akibat cedera tulang belakang atau Spinal Cord Injury (SCI).

Kondisi itu dideritanya usai mengalami kecelakaan pada 2019 silam bersama mantan kekasihnya, Gaga Muhammad. Laura mengalami kelumpuhan sehingga tak bisa berjalan sejak dua tahun lalu.

Spinal Cord Injury merupakan cedera yang serius. Dilansir dari berbagai sumber, kondisi ini terjadi karena ada kerusakan pada sumsum tulang belakang akibat trauma atau penyakit degenerasi yang mana kondisi saraf tertekan sehingga sebagian atau seluruh organ tubuh tak bisa berfungsi normal.

Kira-kira apa saja fakta di balik Spinal Cord Injury? Yuk, simak artikel berikut ini.

1. Gejala Spinal Cord Injury

Gejala setiap penderita Spinal Cord Injury sesuai dengan tingkat keparahan cederanya. Namun, secara umum penderita akan mengalami hal berikut:

  • penurunan kekuatan pada lengan dan/atau kaki
  • sensitivitas lengan dan/atau kaki semakin lemah
  • sakit parah di area leher atau punggung
  • muncul benjolan di daerah tulang belakang
  • hilang kontrol pada kantung kemih atau usus
  • kesulitan bernapas

2. Berisiko mengalami cedera permanen

Cedera tulang belakang menyebabkan hilangnya kemampuan motorik tubuh. Umumnya kondisi ini menyebabkan kerusakan fungsi tubuh secara permanen.

Namun, para ilmuwan yakin bahwa suatu hari pengobatan Spinal Cord Injury akan semakin canggih sehingga cedera dapat disembuhkan. Dengan begitu penderita akan mendapatkan perawatan dan rehabilitasi yang memungkinkan. 

3. Hormon pertumbuhan penderita lebih sedikit

Penelitian membuktikan bahwa lebih dari 70 persen penderita cedera tulang belakang menghasilkan lebih sedikit growth hormone atau hormon pertumbuhan (GH). Hormon ini berfungsi untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan tubuh secara normal.

Hormon pertumbuhan secara alami dihasilkan oleh kelenjar pituitari di otak. Adanya kerusakan pada tulang belakang menyebabkan penderita mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan. 

Artikel Pilihan