Menu

Dear Parents, Ini 6 Tips Menghadapi Kemarahan Anak dengan Sehat

20 Desember 2021 17:35 WIB

Ilustrasi anak marah. (Sriwijaya Post/Edited by HerStory)

HerStory, Bekasi —

Marah merupakan emosi yang normal dan sehat jika diungkapkan dengan tepat. Sayangnya, beberapa anak sering mengekspresikannya dengan cara yang gak sehat.

Mereka bertengkar saat bermain game dan berdebat saat melakukan sesuatu yang menyenangkan. Ketidakmampuan mereka untuk mengatasi emosi pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas hidup .

"Kemarahan yang dramatis dan terkadang menakutkan ini berasal dari "kurangnya bahasa", yang berarti bayi dan balita gak dapat memberi tahu apa yang salah, atau apa yang mereka butuhkan, jelas Meri Wallace, LCSW, terapis anak dan keluarga, dikutip dari Parents

Moms pasti sudah sering melihat amarah Si Kecil yang meledak-ledak. Namun Wallace mengingatkan pentingnya kehadiran orang tua untuk mengajari anak-anak cara terbaik dalam menangani amarahnya. 

Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan untuk mengatasi kemarahan Si Kecil

Terima kemarahan Si Kecil

Pada saat anak meluapkan amarahnya, terima itu. Katakan, "Moms bisa melihat kamu marah." Katakan pula bahwa, "Tidak apa-apa untuk marah." Yang paling penting, pastikan Si Kecil menyadari bahwa Bunda memahami emosinya, dan itu baik-baik saja. Tentu, Moms pun tidak ingin Si Kecil merasa harus menyembunyikan emosi mereka. Itu tentu tidak sehat.

Bantu Si Kecil untuk mengekspresikan amarahnya dengan benar

Anak-anak secara alami tidak tahu kata-kata apa yang harus digunakan pada saat marah. Oleh sebab itu, Moms harus mengajari mereka apa yang harus dikatakan. Moms dapat memberi tahu bahwa dia harus berani mengungkapkan hal-hal yang membuatnya marah. Coba katakan kepada Si Keci, "Moms benar-benar ingin mendengar apa yang membuat kamu kesal. Jika kamu mengatakannya, Bunda akan lebih mengerti dan dapat membantu."

Temukan solusi positif

Selama beberapa generasi, tantrum dipandang sebagai upaya manipulasi. Para ahli menyarankan orang tua untuk membiarkan anak-anak menangis. Jika tidak, itu berisiko memanjakan Si Kecil dan merusak masa depannya.

Benar bahwa orang tua dapat jatuh ke dalam pola negatif saat memuaskan setiap keinginan Si Kecil, namun membiarkan anak menangis tidak mengajarinya cara yang lebih positif untuk menangani dirinya sendiri. Faktanya, anak-anak membutuhkan bantuan untuk keluar dari kemarahan mereka. Itu lebih baik daripada membiarkan mereka tenggelam ke dalamnya.

Lakukan secara perlahan

Hindari langsung mengatakan "enggak" saat Si kecil meminta sesuatu yang menurut Moms tidak seharusnya.  Alih-alih, berhentilah sejenak dan katakan dengan lebut, "Mari kita lihat. Kamu menginginkan mainan baru itu. Mari kita bicarakan itu."

Ini akan  memberi Moms kesempatan untuk memikirkan permintaan itu, dan tentang bagaimana menolaknya secara positif. Jika perlu, coba alihkan perhatian anak dari permintaanya. Mendiskusikannya juga membuat anak memahami alasan penolakan, dan menerimanya dengan lebih menyenangkan. 

Temukan ruang yang tenang

Jika Moms berada di tempat umum, cobalah menjauh dari keramaian. Fokus pada anak dan diri sendiri, bukan penilaian orang lain. Ini mengurangi tekanan dan bisa berbicara dengan Si Kecil tanpa gangguan.

Semakin sedikit kebisingan dan keributan yang terjadi, semakin mudah bagi Moms untuk menenangkan Si Kecil. Ambil tangannya dan katakan, "Ayo duduk di pangkuanku, dan kita akan membicarakan ini."

Tetapkan Batas

Meskipun  gak apa-apa jika Si Kecil merasa marah, Moms perlu menjelaskan bahwa perilaku agresif secara fisik gak diperbolehkan. Jika anak memukul saudara laki-lakinya, Bunda dapat mengatakan, "Gak apa-apa marah. Kemarahan itu gak apa-apa. Tapi, kamu nggak boleh memukul."

Jelaskan batasan bahwa  memukul itu menyakitkan, dan dia tidak tidak menyakiti siapa pun. Anak-anak lebih mungkin untuk bekerja sama jika alasannya masuk akal.

Itulah beberapa tips untuk menghadapi kemarahan Si Kecil. Ingat, alih-alih memarahinya, cobalah mengerti alasan dari luapan emosi Si Kecil. 

Lihat Sumber Artikel di Akurat

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Artikel Pilihan