Menu

Kenali 5 Perbedaan Antara Sedih dan Depresi, Jangan Self Diagnose Ya!

22 Desember 2021 11:50 WIB

Wanita depresi (Unsplash/ Dev Asangbam)

HerStory, Rembang —

Moms, apakah kamu merasa sulit mengenali apakah kamu hanya sedih atau mengalami depresi? Sebagian orang menganggap depresi dan sedih adalah hal yang sama. 

Padahal, ada sejumlah perbedaan yang sangat mendasar antara sedih dan depresi, lho. Berikut ini akan dijelaskan mengenai perbedaan antara sedih dan depresi.

Sedih Vs. Depresi

Perasaan sedih muncul sebagai reaksi normal ketika seseorang mengalami stres berlebihan. Misalnya ketika ada kerabat atau keluarga yang meninggal, baru saja bercerai, atau baru diberhentikan dari tempat kerjanya. Setelah masa sulit tersebut usai, biasanay perasaan sedih tersebut akan hilang dengan sendirinya.

Nah, berbeda dengan rasa sedih, depresi berlangsung dalam jangka panjang, Moms. Kondisi ini merupakan gangguan mental serius yang bis amengancam kesehatan psikis dan fisik. Kalau tak segera diobati, kecil kemungkinannya untuk bisa sembuh sendiri.

Baca Juga: Jangan Sedih Berlarut-larut, Festival Pulih Bantu Suarakan Semangat Bangkit dari Kegagalan

Perbedaan mendasar antara sedih dan depresi

Melansir dari Mymoodpath.com (22/12/2021), berikut perbedaan mendasar antara kesedihan dan depresi yang perlu Moms pahami.

1. Kesedihan adalah emosi. Sedangkan depresi adalah penyakit mental.

Kesedihan adalah emosi dasar yang hampir semua orang tahu bagaimana rasanya. Misalnya sedih karena putus cinta atau kekecewaan atas pengalaman sulit dalam hidup. Sedangkan depresi adalah penyakit mental. Artinya, gejala ini muncul dalam banyak gejala depresi yang berbeda setidaknya selama dua minggu. Moms merasa lelah terus-menerus bahkan kehilangan motivasi.

2. Kesedihan itu singkat. Sedangkan depresi berlangsung lebih lama

Kesedihan terjadi secara singkat dan akan memudar seiring waktu. Kalaupun berlanjut dalam satu fase dalam hidup, itu terjadi selang-seling, ya Moms. Bisa jadi bertahan beberapa jam sebelum berkurang, setidaknya sedikit.

Namun, depresi berlangsung lebih lama. Semua gejala yang dialami akan tampak konstan, meskipun lebih buruk di pagi hari.

Baca Juga: 4 Gejala Ekshibisionisme, Gangguan Mental Suka Mengumbar Alat Kelamin

3. Kesedihan adalah reaksi spesifik. Depresi adalah keadaan umum yang gak normal

Kesdihan biasanya adalah reaksi terhadap sesuatu, misalnya peristiwa yang menyakitkan. Kesedihan ini disebabkan oleh pengalaman khusus ini dan itu yang seringkali tak mengenakkan.

Namun depresi seringkali terjadi tanpa alasan yang jelas. Selama depresi, gejala yang dialami hanya muncul saat memikirkan peristiwa atau orang tertentu saja.

4. Kesdihan mengubah suasana hati untuk sementara. Depresi mengubah hidup.

Ketika bersedih, hati dan pikiran Moms juga bersedih tapi masih bisa menjalani hari seperti biasanya. Berbeda kalau Moms mengalami depresi, kehidupan sehari-hari akan menjadi lebih sulit untuk dijalani. Moms mungkin merasa hidup telah berubah, bahkan kehilangan minat dan kegembiraan dalam aktivitas favorit, serta terus-menerus merasa lelah dan tanoa energi.

5. Kesedihan itu subjektif. Depresi itu didiagnosis.

Moms bisa mengatakan kalau Moms sedang merasa sedih dengan bebas. Ini karena tak ada yang bisa menyangkal kalau Moms sedih, sesuatu yang dialami secara subyekif dan mandiri. 

Sedangkan depresi membutuhka diagnosis resmi. Tak hanya waktu yang menjadi diagnosis, tapi juga kombinasi spesifik dari inti dan gejala tambahan. Oleh sebab itu, diperlukan tes depresi untuk mengetahui apakah seseorang mengalami depresi atau tidak.

Baca Juga: Gaya Hijab Kena Cibir Netter, Ayudia Bing Slamet: Mental

Share Artikel:

Oleh: Sri Handari