Menu

Dear Parents, Begini Cara Menjelaskan Soal Mimpi Basah pada Anak

09 Maret 2022 16:50 WIB

Ilustrasi ayah dan anak (freepik/Edited by Herstory)

HerStory, Bekasi —

Bukan hanya masa pubertas anak perempuan yang perlu mendapat perhatian khusus dari orangtua, masa pubertas anak laki-laki juga gak boleh diabaikan.

Salah satu tanda pubertas pada anak laki-laki adalah terjadinya mimpi basah. Sebagian anak laki-laki mulai mengalami mimpi basah ketika menginjak usia 15 tahun. Namun, ada juga anak yang sudah mulai mengalami hal tersebut pada usia 9 atau 10 tahun.

Oleh karena itu, orangtua harus memberikan penjelasan terkait mimpi basah yang terjadi pada anak ini. Berikut cara menjelaskan mimpi basah pada anak, yang dilansir dari Livestrong.

Masa pubertas

Hampir mustahil untuk menjelaskan mimpi basah tanpa bicara mengenai masa pubertas. Oleh karena itu, cobalah memberikan penjelasan dasar pada anak soal seiring berjalannya pertumbuhannya, akan muncul banyak perubahan pada tubuhnya.

Setelah menjelaskan bahwa tubuhnya akan banyak terjadi perubahan, barulah Dads dan Moms bisa menjabarkan apa saja yang mungkin berubah padanya.

Misalnya saja, suara yang lebih dalam, rambut yang mulai tumbuh pada ketiak dan kemaluan hingga ukuran penis dan testis yang membesar. Setelah anak memahami soal perubahan tubunhnya karena masa pubertas ini, Ayah dan Bunda bisa mulai masuk ke topik yang lebih dalam, seperti penisnya dapat mengeras sewaktu-waktu atau ereksi, baik pada pagi hari maupun ketika dia tertidur.

Mengapa mimpi basah bisa terjadi

Setelah anak mengerti apa itu ereksi, kini saatnya menjelaskan tentang mimpi basah. Jelaskan ketika mimpi basah, yang keluar adalah cairan yang mengandung sperma dari dalam mr p.

Dads dan Moms juga perlu mengatakan kepada anak bahwa cairan yang keluar pada mimpi basah seperti tampak putih dan lengket, berbeda dengan urine yang keluar saat mengompol atau pipis.

Jangan lupa menjelaskan bahwa mimpi basah adalah kondisi normal dan hampir semua anak laki-laki akan mengalaminya saat mencapai masa pubertas. Bahkan, mimpi basah pernah dialami oleh Ayahnya sendiri.

Jawab semua pertanyaannya dan atasi cemasnya

Setiap anak akan melewati masa pubertas dengan kondisi yang berbeda. Beberapa anak mungkin mengalami mimpi basah ketika usianya masih 10 tahun. Namun, ada pula anak-anak yang mengalami mimpi basah tapi organ intimnya belum tampak membesar.

Bersiaplah untuk menjawab banyak pertanyaan seputar mimpi basah ini. Di sinilah Ayah dan Bunda sebagai orangtua harus bisa memberikan jawaban yang paling tepat untuk menghapus rasa cemasnya, dengan cara memperkaya diri Ayah dan BUnda soal pendidikan seks pada anak.

Meluruskan anggapan yang salah

Jika Dads dan Moms belum pernah menjelaskan tentang masa pubertas pada anak, anak bisa saja mendapatkan informasi yang keliru soal mimpi basah ini.

Cobalah menjadi orangtua yang terbuka ketika berbicara mengenai pendidikan seksual. Dengarkan pendapat anak dengan baik, kemudian luruskan setiap anggapan anak yang keliru berdasarkan pengetahuan dan pengalam, yang telah Ayah dan Bunda dapatkan.

Tekankan bahwa mimpi basah itu normal dan wajib

Di lingkungan sosial anak, mereka akan membahas soal mimpi basah. Saat anak bercerita tentang mimpi basahnya yang berbeda dengan anak lain, tekankan bahwa kondisi mimpi basah yang dialami anak adalah normal.

Jelaskan pula bahwa setiap anak memiliki pengalaman mimpi basah yang berbeda, baik dari segi kemunculan pertama kali, frekuensi, dan lain sebagainya.

Di sisi lain, ada pula anak-anak yang tidak pernah sekali pun mengalami mimpi basah. Kondisi tersebut juga normal dan Ayah Bunda tidak perlu cemas. Asalkan, tubuh anak tetap berkembang selama masa pubertas dan organ reproduksinya berfungsi dengan baik.

Lihat Sumber Artikel di Akurat

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Artikel Pilihan