Menu

Kupas Tuntas soal PCOS, Sering Dianggap Jadi Biang Kerok Susah Hamil

25 Maret 2022 13:43 WIB

Ilustrasi siklus menstruasi. (Pinterest/freepik)

HerStory, Jakarta —

Gangguan kesuburan atau infertilitas pada menjadi dalang di balik sulitnya memiliki keturunan. Salah satu gangguan yang sering dialami oleh wanita adalah PCOS (polycystic ovarian syndrome) atau sindrom polikistik ovarium.

PCOS berkaitan erat dengan terlambatnya menstruasi. Hal ini juga sering kali menjadi tanda-tanda yang wajib diperhatikan oleh para perempuan.

Agar tak termakan mitos-mitos yang beredar, dr. Ferry Darmawan, Sp.OG dari Pusat Fertilitas Bocah Indonesia pun memaparkan secara rinci terkait dengan PCOS.

Apa Itu PCOS dan Bagaimana Gejalanya?

"PCOS adalah keadaan di mana sel telurnya kecil-kecil dan jumlahnya banyak. Kriteria PCOS ini yang pertama menstruasinya jarang-jarang datangnya atau tidak mens sama sekali. Yang kedua ada gambaran dari pemeriksaan klinis didapatkan adanya tanda-tanda hiperandrogenisme, di mana hormon androgen atau hormon yang sifatnya ke arah laki-laki itu lebih dominan misalnya ada rambut-rambut halus di sekitar di sekitar atau mudah jerawatan," terang dr. Ferry saat live instagram bersama HerStory beberapa saat lalu.

"Kemudian yang ketiga dari pemeriksaan USG didapatkan folikel. Nah folikel itu adanya di dalam indung telur. Pada PCOS folikel jumlahnya lebih banyak daripada biasanyadi atas 20 folikel. Padahal rata-rata perempuan memiliki 6 sampai 19 di indung telurnya," sambung dr. Ferry lagi.

Apa Penyebab PCOS?

"Penyebab pastinya apa dalam dunia kedokteran yang namanya sindrom itu penyebabnya tidak diketahui, tapi biasanya bisa melihat faktor risiko yang mungkin menyebabkan lebih mudah alami PCOS, misalnya perempuan berat badan berlebih," kata dr. Ferry.

"Bisanya PCOS ini dihubungkan dengan terjadinya resistensi insulin, secara sederhana mungkin sering denger pasien kencing manis. PCOS penyebabnya hampir mirip seperti pada kencing manis. Resitensi insulin menyebabkan gangguan siklus mens sehingga tidak mengalami menstruasi," lanjutnya lagi.

Gaya hidup sangat memengaruhi risiko PCOS sehingga disarankan untuk melakukan pola hidup sehat, seperti menjaga berat badan ideal, makan makanan sehat dan rutin berolahraga. 

Bagaimana Cara Mendiagnosis PCOS?

dr. Ferry menjelaskan bahwa PCOS bisa diketahui berdasarkan keluhan pasien. Namun, untuk pemeriksaan idealnya bisa melalui USG transvaginal agar bisa melihat kondisi indung telur.

"Untuk diagnosisnya dilihat dari keluhan, pertama tadi mensnya jarang. Normalnya siklus menstruasi antara 24 sampai 35 hari jika lebih dari itu mengalami oligomenore atau yang lebih ekstrem pasien mengalami aminore sampai 3 bulan tidak mengalami menstruasi. Paling ideal juga bisa melalui usg transvaginal agar bisa melihat indung telur," tukasnya.

Apakah PCOS berarti Sulit Hamil?

"Normalnya perempuan mengalami ovulasi secara teratur melalui menstruasi. Proses ovulasi itu bisa membuat sel telur dibuahi. Namun, pada PCOS terjadi gangguan menstruasi yang berarti tidak terjadi ovulasi biasanya, sehingga telur ini tak bisa dibuahi oleh sperma," papar dr. Ferry.

"Sehingga pada pasien PCOS cenderung lebih sulit untuk punya anak, tapi bukan berarti tidak bisa punya anak sama sekali," sambungnya lagi.

Apakah PCOS Bisa Disembuhkan?

"PCOS ini bisa dikendalikan. Jadi, kalau artinya sembuh penyakitnya hilang sama sekali kemungkinan masih ada potensi untuk terjadi lagi kalau misalnya tidak menjaga berat badannya, pola hidupnya tidak sehat. Itu masih ada potensi terjadi lagi, tapi bisa dikendalikan," ucap dr. Ferry.

Apakah Ada Komplikasi Jika PCOS Tak Dikelola dengan Baik?

"Pasien-pasien PCOS yang tidak menstruasi dalam jangka panjang, berpotensi untuk mengalami kanker endometrium lebih meningkat," kata dr. Ferry.

:Dalam jangka pendek, tidak menstruasi sehingga sulit untuk memiliki anak. Dalam jangka menehahnya adalah ancaman terjadinya sindrom metabolik, terjadinya kencing manis, hipertensi atau gangguan lipid," tutupnya.