Menu

6 Hal yang Bisa Memicu Stres pada Anak, Orangtua Harus Tahu!

30 Maret 2022 16:00 WIB

Ilustrasi seseorang yang merasa depresi (Pinterest/Edited by Herstory)

HerStory, Bekasi —

Banyak orang yang menganggap masa kecil sebagai waktu paling bahagia dalam hidup mereka. Padahal adakalanya anak-anak dan remaja juga bisa mengalami stres bahkan berujung depresi.

Studi menunjukkan bahwa hampir satu dari empat remaja akan mengalami depresi sebelum mereka berusia 19 tahun. Penyebab stres pada anak-anak tentu berbeda dengan orang dewasa.

Mengutip dari Hello Magazine, sedikitnya ada enam hal yang bisa jadi pemicu stres pada anak-anak. Apa saja?

1. Sekolah

Banyak anak merasa di bawah tekanan untuk berprestasi di sekolah. Bagi sebagian orang, semua materi yang telah dipelajari di sekolah saat siang hari, ditambah pekerjaan rumah yang harus mereka lakukan di malam hari, bisa membebani dan membuat mereka kewalahan.

Keadaan akan semakin buruk jika seorang anak tertinggal materi akibat tidak masuk sekolah. Hal tersebut seringkali berarti mereka tidak memiliki cukup waktu luang untuk bermain atau melakukan kegiatan menyenangkan lainnya.

2. Ujian

Ujian dapat membuat anak-anak dan remaja di bawah tekanan. Menurut Childline, anak-anak berusia 12 - 15 tahun kemungkinan besar akan meminta bantuan saat sedang stres ujian.

Beberapa masalah yang paling umum terjadi, mereka tidak ingin mengecewakan orangtua dan takut gagal. Akibatnya, mereka yang menghubungi Childline mengatakan bahwa stres ujian justru berdampak depresi, kecemasan, serangan panik dan rendah diri.

3. Tekanan teman

Berteman bisa menjadi hal yang sulit dan banyak anak merasa di bawah tekanan untuk menyesuaikan diri. Terkadang, mereka bahkan terpaksa melakukan hal-hal yang mungkin terasa tidak nyaman atau tidak yakin.

4. Perundungan

Menurut badan amal Young Minds, aksi perundungan dialamai oleh lebih dari satu juta remaja setiap tahun. Ada beberapa tanda yang bisa diperhatikan orangtua untuk melihat apakah anak mengalami perundungan.

Seperti anak merasa terasing di lingkungannya, kinerja buruk di sekolah, berpura-pura sakit agar tidak harus pergi ke sekolah, tidak makan atau tidur nyenyak, mengalami cedera yang tidak dapat dijelaskan seperti memar dan kehilangan barang-barang.

5. Peristiwa dunia

Anak yang tinggal di wilayah perang, terjadi bencana alam atau kekejaman teroris bahkan pandemi Covid-19 seperti sekarang bisa jadi pemicu stres. Beberapa anak mungkin merasa khawatir dengan keselamatan dirinya dan orangtua juga anggota keluarga lain dan teman-temannya.

6. Masalah keluarga

Persoalan orangtua bercerai, tempat tinggal pindah, kesulitan finansial keluarga bisa jadi situasi berat bagi anak dan dapat menyebabkan tanda-tanda stres.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Artikel Pilihan