Menu

Kata Dokter Soal Kebutuhan Vitamin C Harian Anak, Jangan Sampai Kekurangan Moms, Dampaknya Ngeri!

05 April 2022 06:52 WIB

Para pembicara di acara peluncuran produk Redoxon Kids melalui virtual, Senin (4/4/2022). (Riana/HerStory)

HerStory, Bogor —

PT Bayer Indonesia melucurkan Redoxon Kids sebagai suplemen Vitamin C yang khusus menjaga daya tahan tubuh anak. Presiden Direktur PT Bayer Indonesia, Kinshuk Kunwa, mengatakan, dampak pandemi menuntut setiap orang untuk mampu beradaptasi dengan perubahan yang cepat, tidak terkecuali bagi anak-anak. Ditambah lagi cuaca yang tak menentu dan polusi udara yang bisa berdampak pada kesehatan mereka.

“Kondisi-kondisi tersebut menjadikan lingkungan anak-anak semakin menantang, lebih-lebih bagi anak-anak yang sedang belajar berpuasa Ramadan,” tutur Kunwar, saat peluncuran produk Redoxon Kids melalui virtual, sebagaimana dipantau HerStory, Senin (4/4/2022).

Memahami situasi tersebut, Kunwar bilang,Bayer pun meluncurkan Redoxon Kids berupa suplementasi Vitamin C  yang aman dan praktis untuk membantu menjaga daya tahan tubuh anak. Tak hanya selama Ramadan, tetapi juga untuk menyiapkan anak-anak menghadapi lingkungan keseharian yang kian menantang.

“Kami percaya, dengan daya tahan tubuh yang kuat, anak-anak Indonesia akan lebih berani bereksplorasi demi menggapai cita-cita mereka,” tuturnya.

Di kesempatan yang sama, Medical Lead Bayer Consumer Health, dr. Riana Nirmala Wijaya, menuturkan, sistem kekebalan tubuh memainkan peran penting dalam perkembangan otak dan fungsi otak anak-anak.

Menurutnya, kekurangan nutrisi, salah satunya zat gizi mikro esensial seperti Vitamin C, bisa menyebabkan konsekuensi berupa kerentanan terhadap infeksi, bahkan mengurangi Intelligence Quotients atau IQ di kemudian hari. .

“Mengapa anak-anak membutuhkan suplementasi Vitamin C, karena Vitamin C ini termasuk zat gizi yang tidak bisa diproduksi secara otomatis, jadi memang mereka harus mendapatkan asupan dari luar ketika asupan ini tidak mencukupi ya tentunya akan mengakibatkan berbagai macam penyakit,” tuturnya.

dr. Riana juga menjelaskan, kekurangan atau defisiensi Vitamin C pada anak sendiri dimulai dengan gejala ringan seperti lesu, letih, dan dapat berkembang menjadi defisiensi yang mengancam jiwaa atau skorbut.

“Kemudian, gejala klinis termasuk hipereratosis folikularis, radang gusi dan gusi berdarah, pendarahan perifokularis dan gangguan penyembuhan pada luka,” ujarnya.

Karenanya, sambung dr. Riana, selain mengonsumsi makanan bernutrisi, ketercukupan Vitamin C pada anak perlu didukung dengan suplementasi yang tepat. Dan kata dia, menurut beberapa penelitian, suplementasi Vitamin C secara klinis terbukti aman untuk penggunaan jangka panjang.

“Dari sisi keamanan, Vitamin C bersifat mudah larut dalam air dan tidak disimpan oleh tubuh. Artinya, jika konsumsinya melebihi kebutuhan tubuh, vitamin C akan dibuang melalui air seni,” papar dr. Riana.

Lebih lanjut, dr. Riana juga menjelaskan berapa dosis vitamin C ideal untuk anak per harinya.

"Idealnya, kebutuhan Vitamin C harian untuk anak umur 0-12 bulan itu 40-50 mg/hari, anar umur 1-3 tahun itu 40-400 mg/hari, anar umur 4-8 tahun 45-650 mg/hari, umur 9-13 tahun itu 50/75-1200 mg/hari, umur 14-18 tahun itu 90-1800 mg/hari, dan umur 19 ke atas itu 90-2000 mg/hari,” papar dr. Riana.

Ia menjelaskan, konsumsi Vitamin C cukup aman apabila mengonsumsi dengan terpaksa melebihi dosis. Hal ini karena bersifat mudah larut dalam air dan tidak disimpan oleh tubuh. Artinya, jika konsumsinya melebihi kebutuhan tubuh, vitamin C akan dibuang melalui air seni.

“Jadi, untuk mendukung orang tua dalam memenuhi kebutuhan Vitamin C Bayer meluncurkan Redoxon Kids Vitamin C 500 mg tablet kunyah yang praktis dapat dikonsumsi tanpa air. Yang pasti, suplemen Vitamin C Redoxon Kids ini aman untuk anak dan bisa dikonsumi setiap hari. Saya anjurkan anak untuk mengonsumi suplemen Vitamin C ini untuk mengawali hari, jadi biar nggak capek dan secara psychologist mereka juga lebih siap gitu untuk beraktivitas,” pungkas dr. Riana.

Artikel Pilihan