Kanker menjadi salah satu penyakit yang menyumbang kematian terbanyak di dunia. Hal ini lantaran ketidaktahuan pasien soal gejala kanker yang dialaminya. Oleh sebeb itu, deteksi dini kanker menjadi hal yang sangat penting.

Sebab, cara itu bisa menurunkan angka kematian sekaligus meningkatkan kualitas hidup pasien kanker. 

"Pelayanan kanker harus dilakukan dengan pendekatan komprehensif. Seperti mendeteksi dini sebelum ada keluhan sampai akhirnya melakukan terapi paliatif," ujar Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan Rita Rogayah, dilansir dari laman GenPi, Rabu (13/4/2022).

Untuk keperluan diagnostic seperti penyedia fasilitas kesehatan perlu didukung laboratorium dan sumber daya manusia berkualitas yang melibatkan intradisiplin. 

Sementara dalam terapi, diperlukan fasilitas bedah, kemoterapi dan radiasi. Namun, kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, terbatasnya fasilitas pelayanan kanker, dan dokter spesialis kanker (onkolog) dapat memperbutuk keselamatan pasien kanker. 

Untuk itu, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Rumah Sakit Kanker Dharmais untuk membuat jejaring penanganan kanker secara nasional.

"Kementerian Kesehatan perlu bekerja keras untuk bisa membuat pelayanan ini bisa sesuai yang diharapkan. Kita sudah punya Komite Kanker dan akan ditindaklanjuti," kata Rita. 

Rumah sakit jejaring nantinya akan diberikan pengampuan dari Rumah Sakit Dharmais. Jika rumah sakit itu sudah bisa mandiri, selanjutnya akan memberikan pengampunan pada rumah sakit lain di wilayahnya. 

"Untuk mewujudkan ini, pasti kita lihat juga bagaimana sumber daya manusia yang ada, sarana dan prasarana, alat kesehatan dan obat-obatan yang ada," tutur Rita.