Melakukan aktivitas seks tentunya bisa memicu gairah seksual yang panas dengan berbagai cara yang dilakukan. Banyak para pria yang menginginkan penisnya tegang sempurna sehingga membuat pasanganya kewalahan di ranjang.

Tak heran, jika para pria kerap membeli dan mengonsumsi obat kuat agar penis mereka selalu turn on saat berhubungan seks. Hal ini juga di ungkapkan oleh Seksolog Dokter Boyke Dian Nugara SPog MARS, ia menguak obat pria bagi para suami agar istri lemas di ranjang.

Dokter Boyke mengatakan, obat-obatan itu dalam media diistilahkan sebagai afrodisiak, yakni zat-zat yang bisa meningkatkan vitalitas di ranjang.

"Memang ada beberapa tanaman herbal yang bisa membangkitkan gairah, seperti pasak bumi, purwaceng, kemudian ada gingseng," katanya dalam podcasr di Sonora FM Bangka, dikutip dari GenPI.co, Sabtu (7/5/2022).

Sementara itu, lanjut dokter boyke mengatakan ada juga organ-organ hewan yang dianggap bisa meningkatkan kinerja saat 'ewi-ewi' di ranjang. Namun dokter Boyke menyebutkan bahwa obat-obatan pada kelompok kedua ini sebenarnya nggak ada khasihat sama sekali.

"Misalnya otak monyet segar yang dicampur dengan arak. Araknya ya (bisa meningkatkan gairah) tapi otak monyetnya tidak," ucap dia.

Demikian pula dengan empedu king kobra adalah jenis obat kuat yang khasiatnya hanyalah mitos belaka saja.

"Malah itu sangat berbahaya karena bisa menularkan virus dan tipes," beber Dokter Boyke.

Begitu juga dengan cula badak, janin menjangan dan tangkur buaya yang disebut dokter Boyke nggak memiliki efek sama sekali. Lebih lanjut lagi, dokter Boyke menguak obat yang memiliki efek terkuat sehingga bisa memuaskan istri di ranjang.

"Obat terkuat itu sebenarnya berada di dalam diri, yakni otak yang kita miliki," katanya.

Dokter Boyker juga mengatakan, jika masing-masing orang memiliki otang yang relaks, selalu bahagia dan nggak punya kecurigaan pasangan, maka aktivitas bermain cinta akan menjadi maksimal.

"Otomatis ereksinya jadi gampang. Apa lagi ditunjang dengan suasana yang romantis, minyak wangi dan aroma terapinya oke," imbuh dokter Boyke.