Sebatang Rokok. (Unsplash/Mathew MacQuarrie)
Virus corona atau COVID-19 masih mengintai kesehatan manusia di berbagai belahan dunia. Namun, masih banyak orang yang tak memerdulikan kesehatan paru-parunya dengan merokok. Padahal rokok merupakan salah satu faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terinfeksi COVID-19.
Seperti diketahui, COVID-19 terjadi karena virus menyerang paru-paru. Seorang perokok bisa meningkatkan risiko terinfeksi COVID-19 hingga 5 kali dibandingkan orang-orang yang tak merokok lho. Waspada ya, Beauty!
"Seorang perokok meningkatkan risiko COVID-19 itu sudah banyak ada di jurnal-jurnal. Itu bisa dilihat bahwa dalam studi-studi yang ada bahwa perokok itu terjadi infeksi COVID-19 2 sampai 5 kali lebih tinggi dibanding bukan perokok," ujar Dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FAPSR, FISR, Ketua Umum Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI), saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (18/8/2020).
Bukan tanpa alasan, Dr. Agus menjelaskan bahwa pada paru-paru seorang perokok terdapat lebih banyak 'pintu masuk' COVID-19 ke dalam tubuh manusia, yaitu reseptor Angiotensin converting enzyme 2 atau reseptor ACE2.
"Pada seorang perokok terdapat reseptor ACE-2 yang diketahui itu adalah tempat duduknya virus Sars Cov 2 di saluran napas atau organ-organ lain yang ada di tubuh kita apabila terinfeki COVID-19. Jumlah reseptor ACE-2 pada perokok itu lebih banyak dibanding bukan perokok," imbuhnya.
Selain itu, Dr. Agus juga mengatakan bahwa perokok cenderung memiliki imunitas tubuh yang rendah dibandingkan orang-orang yang tak merokok. Padahal imunitas sangat penting untuk menjaga tubuh dari paparan infeksi virus di tengah pandemi.