Moms, apakah pernah bertanya-tanya kapan waktu yang tepat untuk menggunakan alat tes kehamilan? Pasalnya, jika melakukan tes terlaku dini bisa saja memberikan hasil negatif palsu. Lalu, kapan tanda yang tepat untuk melakukan tes kehamilan? Coba simak penjelasn berikut ini ya!

Kapan Waktu yang Tepat untuk Tes Kehamilan?

Tanda-tanda kehamilan termasuk terlambat menstruasi, payudara bengkak atau sakit kepala. Tapi, cara paling tepat untuk memastikan kamu hamil atau enggak dengan menggunakan tes kehamilan.

Meski begitu, kamu tetap harus tahu bahwa jangan melakukan tes kehamilan terlalu dini ya. Karena, melakukan tes kehamilan terlalu dini bisa memberikan hasil negatif palsu.

Sehingga, kamu perlu tahu waktu yang terbaik untuk melakukan tes kehamilan. Supaya kamu bisa mendapatkan hasil tes kehamilan yang lebih akurat.

Setelah melakukan hubungan seks, sel telur yang dibuahi akan berjalan ke dalam rahim dan menanamkan dirinya di dinding rahim.

Tapi, kamu perlu tahu bahwa kesuburan seorang wanita berubah selama siklusnya. Jendela masa subur atau ovulasi terjadi sekitar 1 minggu sampai 10 hari.

Berhubungan seks di luar masa subur ini pastinya memiliki peluang hamil lebih rendah. Jika kamu enggak tahu masa suburnya, kamu bisa menggunakan alat tes untuk mendeteksi jendela masa subur.

Sekitar enam hari setelah pembuahan, sejumlah kecil hormon kehamilan yang disebut gonadotropin kronis manusia (hCG) akan mulai muncul dalam urine.

Gonadotropin kronis manusia adalah hormon yang dideteksi oleh alat tes kehamilan. Hormon ini biasanya memuncak beberapa minggu setelah pembuahan, tetapi tes kehamilan mungkin hanya mendeteksinya sejumlah kecil hormon tersebut.

Sehingga, kamu bisa melakukan tes kehamilan dari hari pertama terlambat menstruasi. Jika siklus menstruasi tidak pasti, kamu bisa melakukan tes setidaknya 21 hari setelah berhubungan seks terakhir.

Meskipun bisa mendapatkan hasil terbaik dengan melakukan tes kehamilan di pagi hari, karena urine lebih pekat. Tapi, sebenarnya tes kehamilan bisa dilakukan kapan saja lho.