Menu

Gak Lagi Kikuk Ngobrol dengan Anak, Ini Topik Pembicaraan yang Bisa Bantu Proses Tumbuh Kembang Anak, Cuss Praktik Moms!

07 Juni 2022 08:30 WIB

Illustrasi orangtua sedang memberikan pendidikan seks kepada anak (Freepik/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Sebenarnya, tak ada cara khusus untuk berkomunikasi dengan anak. Hal seperti itu bisa saja mengalir begitu saja dan topik yang dipilih pun bisa beragam.

Banyak sekali topik yang bisa kamu pilih untuk dibahas dengan anak. Diantaranya adalah apapun  yang ada di dunia ini asalkan menjurus pada kebaikan.

Namun, untuk membantu proses perkembangan anak, kita juga harus mengenalkan beberapa topik utama yang menjadi modal untuk anak mengomunikasikan segala sesuatu yang ingin dia sampaikan.

Nah, berikut ini merupakan beberapa topik yang harus kita biasakan kepada anak. 

1. Menjelaskan keadaan tubuh

"Tubuhmu berkeringat sekali, nak. Kita ganti baju yang tipis, ya."

"Tubuhmu demam, nak. Kita minum obat, ya", "Perutmu lapar ya, nak? Mama siapkan makan, ya."

Adalah beberapa contoh kalimat yang membuat anak memahami kondisi tubuhnya. Bahwa ketika dia merasa gerah dan berkeringat, maka dia harus berganti pakaian yang jauh lebih tipis. Ketika dia sakit, dia harus minum obat. Ketika dia lapar, dia harus makan, dan lain sebagainya.

Suatu saat nanti, anak akan tumbuh mandiri. Ketika dia merasakan tubuhnya merasakan sesuatu, dia bisa mengomunikasikan dan menemukan solusi untuk masalahnya sendiri.

2. Menjelaskan keinginan 

Tanda anak menginginkan sesuatu namun dia tak bisa menyampaikannya adalah pandangan anak yang tak bisa teralihkan. Ketika anak menginginkan sesuatu, dia akan memperhatikannya dengan saksama. 

Sebagai orang tua, ketika anak melihat sesuatu dengan sebegitunya, maka bantu anak untuk menyampaikan apa yang sebenarnya ingin dia sampaikan. 

Kita bisa mengatakan "Adek mau mobil-mobilan warna biru itu? Kita ambil, yuk!" Sehingga anak akan memahami bahwa yang dia inginkan adalah sebuah mobil-mobilan. 

Bisa juga dengan bertanya kepada anak "Adek kepengen beli baju yang itu?" Sehingga anak akan belajar untuk mengakui apa yang dia rasakan. 

3. Menjelaskan alasan 

Sebab dan akibat adalah sebuah kesatuan yang harus diajarkan kepada anak. Berkomunikasi tentang alasan dari segala hal merupakan suatu hal yang baik dan harus terus dilakukan. Hal ini bertujuan agar anak bisa memahami bahwa apa yang dia lakukan selalu menimbulkan dampak atau risiko yang harus dia tanggung. 

"Nak, hati-hati, ya. Karena jalannya licin", "Nak, mandi sekarang, ya. Karena sudah sore," dan lain sebagainya. 

4. Pujian

Pujian merupakan hal yang sangat penting untuk membangun rasa percaya diri anak, membuat anak merasa dihargai, dan mengajarkan anak untuk menghargai banyak hal. 

Pujian merupakan suatu topik yang tak boleh dilewatkan. Pujian sederhana kepada anak seperti "Wah anak mama ganteng sekali", "Wah, jagoan mama pemberani sekali", "Wah, siapa ini yang pintar sekali?" Dan lain sebagainya. 

Anak yang terbiasa dihargai oleh orang lain, akan terbiasa untuk menghargai orang lain. Putaran kebaikan itu harus terus diterapkan. 

5. Kata interaksi dasar

Kata interaksi dasar adalah permisi, maaf, dan terima kasih. Ajarkan hal itu kepada anak secara langsung dan nyata agar anak bisa memahami dengan benar bagaimana penerapannya.

Anak yang terbiasa diajarkan untuk bilang permisi ketika meminta izin, akan bisa menjaga sopan santunnya dimanapun anak berada. Begitu juga ketika anak diajarkan untuk meminta maaf, maka anak akan memiliki kesadaran untuk mengakui kesalahannya.

Demikian juga dengan kata terima kasih, anak akan paham untuk menghargai segala sesuatu yang datang ataupun diberikan kepadanya. 

Itu dia 5 topik pembicaraan yang harus dibiasakan kepada anak agar anak tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan beretika. Semoga bermanfaat!

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.