Menu

Awas Beauty! Kebiasaan Sehari-hari Ini Picu Penyakit Jantung Koroner

08 Juni 2022 16:00 WIB

Ilustrasi nyeri dada bagian kanan. (Freepik/katemangostar)

HerStory, Jakarta —

Meskii sering digembar-gemborkan, masih banyak orang yang abai dengan penyakit jantung. Padahal, penyakit ini masuk ke dalam salah satu penyakit yang mematikan lho. 

Penyakit jantung koroner atau penyakit arteri koroner terjadi akibat adanya penyumbatan pada aliran darah arteri ke jantung. Pembuluh darah utama yang memasok darah, oksigen dan nutrisi ke jantung menjadi rusak. 

Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia, Esti Nurjadin S.H., M.Kn mengatakan, penyakit jantung koroner merupakan penyakit gaya hidup dan dapat dihindari dengan menerapkan gaya hidup yang sehat sejak sedini mungkin. 

"Generasi milenial juga masuk kelompok umur yang rentan terhadap penyakit jantung dan kardiovaskular. Yayasan Jantung Indonesia mengkampanyekan pentingnya pencegahan penyakit jantung dan kardiovaskular dengan fokus utama pada generasi muda," ungkap Esti dalam keterangan resmi, dikutip dari Genpi, Rabu (8/6/2022).

Faktor risiko penyakit jantung koroner seperti umur dan jenis kelamin tidak dapat kita ubah. Namun faktor-faktor risiko yang berasal dari gaya hidup seperti merokok, konsumsi makanan yang tidak sehat, konsumsi alkohol yang berlebihan.

Selain itu, penyebabnya bisa karena kurangnya aktivitas berolahraga, stres tinggi, kurang istirahat, merupakan hal-hal yang bisa diubah agar terhindar dari penyakit jantung koroner. 

Gaya hidup yang tidak sehat akan mempercepat kerusakan pada pembuluh darah. Tanda-tanda kerusakan pada pembuluh darah yang harus diwaspadai pada usia muda di antaranya hipertensi yaitu tekanan darah tinggi, hiperkolesterol yaitu tingginya kadar kolesterol dalam darah, arteroskeloris yaitu kadar kolesterol yang tidak terkendali yang menimbulkan penyumbatan pada pembuluh darah dan obesitas. 

"Pemeriksaan kesehatan secara rutin sejak dini menjadi bagian penting dari pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah. Yayasan Jantung Indonesia memberikan edukasi mengenai pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin sebagai skrining atau deteksi dini," imbuh Esti.

Selain itu, edukasi di sekolah-sekolah dan di perkantoran dikemas dalam bentuk yang mudah diterima oleh generasi milenial, sehingga relatable dan dekat dengan mereka.

Yayasan Jantung Indonesia terus meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa bahwa penyakit jantung bukan hanya penyakitnya para manula.

Lihat Sumber Artikel di GenPI

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan GenPI. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Artikel Pilihan