Menu

Ada Perundungan di Kantor? Ahli Ungkap 6 Cara Hadapi Workplace Bullying, Jangan Dibiarkan!

27 Juni 2022 12:50 WIB

Ilustrasi perundungan di tempat kerja. (Freepik/seventyfour)

HerStory, Medan —

Bekerja di perusahaan dan bersama rekan kerja yang memberi kenyamanan terntunya impian banyak orang. Nyatanya, masih kerap terjadi perundungan atau workplace bullying terhadap karyawan.

Tindakan ini merupakan serangkaian perilaku yang dilakukan secara sengaja dan berulang untuk mengintimidasi, menjatuhkan atau menyakiti orang lain di tempat kerja. Contohnya kekerasan fisik, verbal, pengucilan atau pemboikotan, sabotase pekerjaan, dan lainnya. Workplace bullying bisa dilakukan secara langsung, maupun secara online (via telepon atau cyberbullying).

Dalam wokplace bullying terlibat 3 pihak, yaitu pertama adalah pelaku, yang kebanyakan menyerang titik lemah target agar mereka terlihat berkuasa sehingga menutupi ketidakmampuan atau ketidakpuasan dalam dirinya. Kemudian target, yang secara sengaja dan berulang dipermalukan sehingga berpotensi mengalami berbagai efek psikologis yang mengganggu keseharian dan produktivitas. 

Ketiga adalah saksi, yang tanpa pemahaman yang cukup mengenai cara menghadapi situasi workplace bullying, seringkali hanya berdiam diri. Padahal saksi memiliki peran untuk mengintervensi perilaku tersebut.

Dalam webinar berjatuk Creating Positive Vibes at Work: Tolerance is Key yang diselenggarakan oleh PT Unilever Indonesia, Tbk. bersama Campus Marketeers Club (24/6/2022), Psikologis Klinis Dewasa, Tara de Thouars, BA, M. Psi., membagikan cara menangani perundungan di tempat kerja, yaitu:

1. Tetap tenang

Pelaku bullying seringkali ingin memancing reaksi dan merasa senang bila target menunjukkan rasa kesal atau terluka karena tindakan mereka. Latih diri untuk memiliki batasan emosional yang sehat sehingga kita tidak bereaksi dan merasa buruk terhadap diri sendiri. 

2. Atasi masalah secara langsung

Coba bicara dan tegaskan pendapat atau perasaan kamu saat berkomunikasi dengan pelaku. 

3. Laporkan pada atasan atau HRD

Lakukan dengan komunikasi yang tepat sehingga mereka dapat membantu mencari jalan keluar terbaik. 

4. Dokumentasikan

Catat jam, lokasi, hingga siapa saja yang berada di dekat kamu saat peristiwa itu terjadi sehingga dapat membantu saat kita ingin melaporkan perlakuan tersebut. 

5. Jangan ragu untuk berbicara dengan orang lain

Baik itu dengan rekan kerja, sahabat, atau terapis jika perlu, hal ini dapat membantu kita mengatasi efek bullying yang dirasakan.

6. Jaga rasa percaya diri dan pikiran positif

Bullying tidak merepresentasikan isu tentang targetnya, tapi merepresentasikan isu tentang pelakunya. Seringkali target jadi merasa diri kurang, buruk, jelek. Padahal, its not about the victim, its about the perpetrator.

Selain itu, seorang karyawan juga harus percaya bahwa mereka terlindung di bawah perusahaan yang memiliki kebijakan kuat terhadap segala bentuk diskriminasi dan bullying. Untuk itu, sangat penting bagi seorang calon karyawan untuk memastikan bahwa mereka memilih perusahaan yang berpihak pada kesetaraan, keberagaman dan inklusivitas.