Menu

Apa Itu Plasenta Previa?

14 September 2020 14:30 WIB

Ibu Hamil. (Unsplash/freestocks.org)

HerStory, Jakarta —

Plasenta Previa adalah kondisi di mana plasenta atau ari-ari berada di bagian bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh serviks ibu hamil. Kondisi plasenta previa dapat menyebabkan perdarahan hebat selama kehamilan atau saat persalinan.

Seperti diketahui bahwa plasenta adalah struktur yang berkembang di dalam rahim wanita selama kehamilan. Plasenta memberikan oksigen dan nutrisi untuk bayi yang dikandung. Plasenta terhubung ke bayi melalui tali pusar.

Pada umumnya, plasenta menempel di bagian atas atau samping rahim. Sedangkan pada kondisi plasenta previa, letak plasenta masih tetap berada di bawah meskipun sudah menjelang waktu kelahiran.

Jika mengalami kondisi plasenta previa, ibu hamil mungkin mengalami pendarahan selama kehamilan dan selama persalinan. Para ahli kesehatan akan menyarankan untuk menghindari aktivitas yang dapat menyebabkan kontraksi, termasuk berhubungan seks, douching, menggunakan tampon, atau melakukan aktivitas yang dapat meningkatkan risiko pendarahan, seperti berlari, jongkok, dan melompat.

Jika kondisi plasenta previa tak kunjung sembuh, para ahli kesehatan merekomendasikan untuk melakukan persalinan secara caesar.

Gejala

Gejala plasenta previa adalah terjadinya perdarahan dari vagina di akhir trimester kedua kehamilan. Beberapa wanita juga mengalami kontraksi saat alami kondisi plasenta previa.

Umumnya wanita yang didiagnosis dengan plasenta previa di awal kehamilan. Itu artinya seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia kandungan, kondisi plasenta previa akan menghilang dengan sendirinya.

Jika Anda mengalami pendarahan vagina selama trimester kedua atau ketiga, segera hubungi dokter. Jika pendarahan parah, dapatkan perawatan medis darurat.

Penyebab

Penyebab pasti dari plasenta previa hingga saat ini masih belum diketahui. Namun ada beberapa faktor risiko terjadinya plasenta previa, antara lain:

Faktor risiko

Plasenta previa lebih sering terjadi pada wanita yang:

  • Sudah pernah melahirkan
  • Memiliki bekas luka di rahim, seperti dari pembedahan, termasuk caesar, pengangkatan fibroid rahim, serta pelebaran dan kuretase
  • Alami plasenta previa pada kehamilan sebelumnya
  • Sedang mengandung lebih dari satu janin
  • Berusia 35 tahun atau lebih
  • Merokok
  • Gunakan kokain

Share Artikel:

Oleh: Nada Saffana

Artikel Pilihan