Menu

Anak Cenderung Bersifat Pendendam dan Bandel? Bisa Jadi Itu Gejala Oppositional Defiant Disorder, Moms!

17 September 2020 13:00 WIB

Ilustrasi anak marah. (Sriwijaya Post/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Moms, masa anak-anak merupakan masa yang tepat untuk mereka bermain dengan hal-hal yang bisa membantu tumbuh kembang mereka dengan bereksplorasi, rasa ingin tahu, dan juga manajemen emosi yang belum stabil sepenuhnya.

Beberapa anak, memiliki sifat yang nakal dan juga pembangkang, namun jika sifat ini sudah dilakukan secara terus menerus meski sudah dihindari maka Moms harus segera waspada, lho! Karena kondisi seperti ini bisa mengarah pada gangguan perilaku Oppositional Defiant Disorder (ODD). Berikut penjelasan mengenai gejala dan faktor penyebab ODD!

Gejala Oppositional Defiant Disorder

Mungkin beberapa orang tua akan sulit mengetahui perbedaan antara sifat anak yang gigih terhadap sesuatu atau anak yang mengidap ODD. Biasanya, sifat anak yang mengajami gejala ODD ini baru bisa terlihat ketika mereka baru berada di fase bersekolah.

American Psychiatric melalui Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder 5th Edition (DSM-5) mencoba memberikan kriteria untuk diagnosis. Kriteria tersebut mencakup beberapa hal seperti emosional dan perilaku yang berlangsung minimal selama enam bulan.

  • Marah dan mudah tersinggung: sensitif, mudah terganggu oleh orang lain, kesal, serta sering dan mudah marah.
  • Perilaku menentang dan argumentatif: sering berdebat dengan orang dewasa, sering menyalahkan orang lain atas kesalahan atau kelakuannya, sering dengan sengaja membuat orang lain kesal, dan sering kali secara aktif menentang atau menolak untuk mematuhi permintaan atau aturan orang dewasa.
  • Vindictiveness: pendendam dan menunjukkan perilaku dengki setidaknya dua kali dalam 6 bulan terakhir.

Kemudian, tingkat ODD ini bisa bervariasi, dimulai dari gejala ringan yang muncul di satu tempat saja seperti rumah, sekolah atau ketika bersama teman-teman mereka, sedang yang bisa muncul di dua tempat, dan terakhir berat yang gejala bisa muncul dalam tiga atau lebih tempat.

Gangguan emosional ODD ini bisa saja menggangu hubungan orang tua dengan anak mereka, kemudian juga mengganggu kegiatan sosial bahkan sekolah mereka. Beberapa kasus, ada anak yang hanya memberikan gejala di rumah saja, namun dengan berjalannya waktu gejala ini bisa secara tiba-tiba menjadi meluas.

Penyebab dan Faktor ODD

Menurut artikel yang dilansir (16/09/2020) dari Mayo Clinic mengatakan bahwa enggak ada penyebab pasti mengenai ODD ini. Tetapi, beberapa faktor bisa menjadi pendorong munculnya gejala ODD ini. 

Genetika bisa menjadi faktor utama anak yang mengalami gangguan emosional ini, kemudian ada faktor biologis yang melibat kondisi neurobiologis dalam otak anak. Lalu ada faktor lingkungan, seperti masalah dalam pengasuhan anak yang mungkin biasa melibatkan kedisiplinan, kurang pengawasan, pelecehan atau pengabaian.

Dilansir (16/09/2020) dari WebMD mengatakan bahwa anak-anak yang rentan terkena ODD berada di usia anak dan remaja sebanyak 2 hingga 16 persen. Kemudian, gangguan ini jika dirasakan ketika usia anak-anak maka akan lebih sering menyerang anak laki-laki. Jika para remaja, maka bisa menyerang laki-laki maupun wanita pada usia 6 hingga 8 tahun.