Menu

Banyak yang Belum Tahu, Ini Lho Hal Seputar Celana Dalam yang Pelu Kamu Perhatikan, Mana Sih yang Baik untuk Kesehatan?

22 Juli 2022 08:25 WIB

Ilustrasi celana dalam wanita. (Freepik/mikelaptev)

HerStory, Jakarta —

Untuk wanita, memilih celana dalam bukanlah hal yang mudah. Selain harus diperhatikan kenyamanannya, standar kesehatan untuk organ intim juga harus diingat. Maka dari itu, kamu harus lebih selektif dalam membeli celana dalam.

Ada kalanya, kamu mungkin tergoda untuk memilih celana dalam yang seksi dan berenda. Boleh-boleh saja, tetapi ada baiknya kamu tak terlalu fokus pada model seperti ini untuk dipakai sehari-hari.

Dilansir dari Huffpost, para ginekolog merekomendasikan cara terbaik memilih celana dalam untuk mendukung kesehatan vagina kamu. Ini dia tipsnya.

1. Kain katun adalah pilihan terbaik

“Jika Anda mengenakan pakaian dalam yang tidak memungkinkan udara mengalir, seperti yang terbuat dari kain sintetis, jamur dan bakteri dapat tumbuh berlebih, karena mereka tumbuh subur di area yang gelap dan lembab,” kata Dr. Diana Hoppe, seorang obgyn sekaligus penulis "Healthy Sex Drive, Healthy You."

Sebaiknya pilih celana dalam yang terbuat dari serat alami yang dapat bernapas, yang tak terlalu membatasi dan meminimalkan kontak dengan bahan kimia atau iritan tertentu.

Celana dalam katun masih dianggap sebagai yang terbaik karena lebih ramah terhadap area vulva dan vagina. Tapi, kamu juga bisa memilih celana dalam yang terbuat dari nilon, poliester, dan spandek, asalkan area selangkangannya memiliki lapisan katun.

“Untuk mereka yang rentan terhadap masalah seperti gatal, iritasi, sensitif atau infeksi, saya merekomendasikan kain yang dapat bernapas seperti katun, paling tak di bagian selangkangan,” kata Dr. Alyssa Dweck, seorang ginekolog sekaligus ahli kesehatan reproduksi dan seksual.

2. Pilih yang ukurannya pas di tubuh

“Celana dalam yang pas di tubuh dapat membantu melindungi dari ketaknyamanan dan iritasi. Kamu ingin memastikan pakaian dalam pas dengan nyaman di labia Anda,” kata Dr. Pari Ghodsi, seorang ginekolog yang juga anggota American Congress of Obstetricians and Gynecologists (FACOG).

Celana dalam yang terlalu ketat dapat menyebabkan gesekan dan menyebabkan kista, rambut yang tumbuh ke dalam, kutil, dan masalah lainnya.

Selain itu, menurut Dr. Sheila Loanzon, seorang obgyn sekaligus anggota FACOG, sangat penting untuk memilih pakaian dalam dengan ukuran yang tepat untuk menghindari luka mikro atau mikrotrauma, serta lecet dan iritasi yang dapat disebabkan dari bahan kain.

3. Celana dalam seksi boleh, asalkan ukurannya pas

Celana dalam model thong atau yang bertali tak selalu buruk. Menurut Dweck, pastikan saja kain dan ukurannya nyaman dan tak menyebabkan iritasi.

“Ada studi bagus dari jurnal Obstetrics and Gynecology yang membandingkan celana dalam biasa dengan model thong, dan ternyata tak ada perbedaan apa pun terkait infeksi jamur, bakteri vaginosis, atau infeksi saluran kemih,” kata Dr. Kimberly Larson-Ohlsen, ginekolog di UCHealth Gynecology Clinic di Denver.

4. Perhatikan juga cara mencuci pakaian dalam

Cara penting lainnya untuk meningkatkan kesehatan vagina sehubungan dengan pakaian dalam adalah terkait dengan cara kamu membersihkan dan merawat pakaian dalam.

"Renda, parfum, pelembut kain dan iritasi lainnya pada kain dapat mempengaruhi pH vagina dengan cara yang negatif," kata Dr. Sherry Ross, pakar kesehatan wanita.

"Cuci pakaian dalam Anda dengan deterjen yang tak mengandung pewarna atau pewangi, Saya juga mendidik wanita untuk tidak memakai pakaian dalam, terutama di malam hari atau saat bersantai di sekitar rumah," kata Larson-Ohlsen.

Artikel Pilihan