Menu

Waspada Kolesterol Tinggi, Dua Sensasi Menyakitkan di Lengan Ini Kudu Banget Diwaspadai Beauty!

22 Juli 2022 10:15 WIB

Ilustrasi kolesterol dalam tubuh. (Pinterest/Edited by herstory)

HerStory, Bogor —

Beauty, ada beberapa indikator penyakit kardiovaskular, di mana kolesterol tinggi merupakan salah satu faktor risiko utama.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), peningkatan kadar kolesterol meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Selanjutnya, sepertiga dari penyakit jantung iskemik disebabkan oleh kolesterol tinggi di seluruh dunia, kata badan kesehatan global.

Apa yang membuat kolesterol tinggi lebih memprihatinkan adalah kenyataan bahwa paling sering, kolesterol tinggi tidak muncul dengan sendirinya melalui gejala atau penampilan fisik seseorang, oleh karena itu disebut juga sebagai 'pembunuh diam-diam.'

Kolesterol sendiri adalah zat lilin yang ada dalam darah. Meskipun telah mendapatkan reputasi buruk, itu adalah sesuatu yang dibutuhkan tubuh Anda untuk membuat sel-sel sehat, kata Mayo Clinic.

Namun, kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan timbunan lemak di pembuluh darah, yang saat mereka tumbuh, menyulitkan darah untuk mengalir melalui arteri. Kadang-kadang, endapan ini bahkan dapat pecah, menyebabkan pembentukan gumpalan dan dengan demikian serangan jantung atau stroke.

Meskipun tak ada tanda pasti untuk menunjukkan kadar kolesterol tinggi, para ahli percaya ada sensasi yang dapat mengindikasikan penyakit tersebut.

Dua jenis rasa sakit yang perlu diwaspadai di lengan

Nah Beauty, penting bagi kita untuk menjaga tingkat kolesterol yang seimbang dalam tubuh, karena dapat menyebabkan penumpukan lemak di arteri, yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke lengan dan kaki. Kondisi ini juga disebut penyakit arteri perifer (PAD), yang menyebabkan nyeri akut.

Oleh karena itu, Mayo Clinic mengungkapkan bahwa rasa sakit, saat menggunakan lengan, bisa menjadi tanda peningkatan kolesterol.

Jika tak diobati, rasa sakit bisa berupa sakit dan kram saat merajut, menulis, atau melakukan tugas manual lainnya, sesuai dengan kesehatan tubuh. Seluruh proses nyeri mulai dari awal gerakan hingga posisi istirahat disebut juga dengan klaudikasio.

Layanan Kesehatan Nasional Inggris mengatakan bahwa rasa sakitnya dapat berkisar dari ringan hingga parah, dan biasanya hilang setelah beberapa menit ketika kamu mengistirahatkan kaki.

"Kedua kaki sering sakit pada saat yang sama, meskipun rasa sakitnya mungkin lebih buruk di satu kaki," tuturnya.

Tanda atau gejala umum lainnya yang perlu diperhatikan

Nah Beauty, selain sensasi nyeri di lengan, berikut adalah beberapa tanda umum PAD lainnya, diantaranya adalah:

  • Mati rasa atau kelemahan pada kaki
  • Rambut kaki rontok
  • Kuku kaki rapuh dan tumbuh lambat
  • Bisul (luka terbuka) di kaki yang tidak sembuh-sembuh
  • Perubahan warna kulit pada kaki, seperti pucat atau biru
  • Pada pria, disfungsi ereksi

Jika kamu merasakan gejala di atas, jangan tunda untuk memeriksakannya ke dokter ya, Beauty! Kamu bisa memeriksakan diri untuk kolesterol yang meningkat, bisa mendapatkan tes darah atau juga disebut panel lipid atau profil lipid, yang mengungkap kadar kolesterol total, kolesterol LDL dan HDL dan Trigliserida - sejenis lemak dalam darah.

Menurut Mayo Clinic, umumnya kamu diharuskan berpuasa, tak mengonsumsi makanan atau cairan selain air selama 9 hingga 12 jam sebelum tes. Namun, tes kolesterol tertentu tak mengharuskan puasa.

Perubahan gaya hidup yang harus dilakukan

Dari diet, olahraga hingga pemeriksaan rutin, banyak hal yang dapat mengurangi risiko kolesterol tinggi dan penyakit kardiovaskular lainnya.

Peran gaya hidup sangat penting dalam upaya mencegah penyakit yang berhubungan dengan jantung. Adapun, beberapa perubahan gaya hidup yang harus kamu lakukan, diantaranya:

  • Makanlah makanan yang sehat untuk jantung dan bebas minyak. Pilih lemak sehat seperti kacang-kacangan dan alpukat.
  • Berolahraga secara teratur, bahkan jika itu berarti berjalan-jalan setiap hari
  • Berhenti merokokdan batasi asupan alkohol
  • Jika kamu kelebihan berat badan atau obesitas, lakukanlah latihan fisik untuk mendapatkan bentuk tubuh yang lebih sehat.
  • Hindari makanan manis dan olahan yang dapat meningkatkan risiko penyakit.

Semoga informasinya bermanfaat, ya!

Artikel Pilihan