Menu

Jangan Asal-asalan! Perhatikan 3 Hal Ini Dulu Sebelum Memberikan Keju pada Bayi

27 Juli 2022 10:10 WIB

Ilustrasi Keju (Pexel.com/Foto oleh Tabitha Mort)

HerStory, Bekasi —

Keju menjadi salah satu makanan yang banyak disukai orang. Selain itu, keju juga jadi bahan makanan yang kerap ditambahkan ke dalam makanan pendamping ASI (MPASI).

Gak hanya menambah nutrisi, pemberian keju juga bertujuan untuk menambahkan cita rasa gurih pada MPASI, sehingga diharapkan bayi akan makan dengan lahap.

Pusat pengendalian penyakit di Amerika atau The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan keju dapat diberikan saat bayi berusia 7—8 bulan.

Meski begitu, ada baiknya sebelum memberikan keju untuk bayi, kamu perhatikan dulu beberapa hal berikut:

1. Pilih Jenis Keju yang Aman untuk Bayi

Dilansir dari NHS, jenis keju yang bisa diberikan untuk bayi sejak usia 6 bulan adalah keju jenis full-fat sekaligus keju yang terbuat dari susu yang telah melalui proses pasteurisasi. Dengan begitu, susunya matang sempurna dan bebas bakteri.

Keju yang aman dikonsumsi bayi di antaranya jenis keju lunak seperti cheddar, keju cottage, dan cream cheese.

Sedangkan keju yang harus dihindari adalah jenis keju lunak seperti keju brie, camembert, dan blue cheese. Ketiga keju ini mengandung bakteri listeria penyebab penyakit listeriosis yang berbahaya.

2. Takaran Keju yang Tepat

Untuk tahap awal, mulai dari porsi kecil sebagai topping atau sejumput keju parut sebagai penambah rasa gurih. Untuk bayi usia 6—8 bulan, berikan keju sebanyak 1—2 ons per hari, sedangkan untuk usia 8—10 bulan bisa diberikan sebanyak 2—4 ons per hari. Porsi ini dapat ditingkatkan sesuai usia dan kebutuhan.

3. Perhatikan Alergi yang Mungkin Timbul Karena Konsumsi Keju

Meski lezat, ingatlah bahwa keju termasuk makanan yang berpotensi menyebabkan alergi. Oleh sebab itu, penting untuk memberikan rentang waktu 2—4 hari antara makanan berkeju yang baru saja diberikan, sebelum Anda memberikan makanan berkeju selanjutnya pada bayi. Langkah ini penting dilakukan untuk melihat apakah keju yang dikonsumsi menimbulkan reaksi alergi atau tidak.

Share Artikel:

Oleh: Cherryn Lagustya