Menu

Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak Lewat Investasi Tas Branded, Emang Bisa?

28 Juli 2022 10:00 WIB

Koleksi tas branded (Pinterest/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Moms, tak bisa dipungkiri bila mungkin banyak di antara kamu yang gemar tampil trendi dan terlihat stylish dengan barang-barang branded seperti tas mewah. Dewasa ini, khusunya kalangan ibu muda, yang semakin kempincut mengoleksi tas mahal dan bermerek. Seperti Louis Vuitton, Prada, Gucci, dan masih banyak lagi.

Kegemaran membeli atau mengoleksi tas branded ini memang terkesan begitu konsumtif. Namun siapa sangka, bila mengoleksi tas branded ini juga bisa menjadi salah satu investasi yang berpeluang memberi banyak keuntungan.

Bahkan, lewat mengoleksi tas branded ini juga bisa menjadi satu pilihan untuk mempersiapkan pendidikan anak. Kok bisa?

Perencana Keuangaan sekaligus CEO dan Founder Finante.id, Rista Zwestika, mengatakan bila hal tersebut bisa menjadi pilihan ketika tak paham dengan investasi di pasar modal atau pasar uang. Namun, ia menggaris bawahi, tak semua jenis tas bisa digunakan untuk berinvestasi.

"Kalau kenaikan pendidikan anak 10 sampai 15 persen dalam satu tahun, maka ketika membeli satu barang branded yang memang diprediksi nilainya bisa naik setiap tahunnya, maka dana pendidikan anak bisa disiapkan dengan hanya satu tas atau beberapa tas," ujar Rista dalam bincang-bincang 'intimate Media Gathering: Preloved Authentique High End Brand', Senayan Park, Rabu (27/7/2022).

Rista menambahkan tips membeli barang branded yang memiliki nilai di kemudian hari, yakni barang klasik atau yang keluar terus-menerus (lebih sering digunakan masyarakat) di Indonesia.

Dalam kesempatan bincang-bincang yang digelar Irresitible Bazaar itu, Rista juga menyinggung bahwa saat ini banyak orang yang berminat untuk membeli barang bermerek "preloved" alias yang sudah pernah dipakai, ketimbang barang yang baru keluar.

Pun banyak faktor yang mempengaruhi hal itu, kata Rista. Banyak faktor yang menjadi motivasi mengapa konsumen saat ini lebih menyukai barang preloved.

"Yang pertama harga terjangkau. Belum tentu bisa beli yang asli dengan kondisi baru, dilihat dari harga ongkos kirimnya saja berapa?" jelas Rista.

Faktor selanjutnya, Rista mengatakan bila banyak pilihan barang yang disediakan oleh para re-seller. Kemudian, barang yang disediakan pun unik .

"Dan yang keempat ada aspek sustainability atau berkelanjutan," terangnya.

Rista mengatakan bila preloved branded bags ini uga bisa disebut sebagai investasi karena memiliki pertumbuhan nilai di dalamnya. 

"Pasar barang mewah preloved branded ini memiliki nilai 40 Miliar US Dollar secada global berdasarkan data. Pasar barang mewah preloved akan terus naik 5 tahun ke depan dengan rata-rata 15-20 persen per tahun. Saat ini, hampir 70 persen konsumen menyukai aspek kelanjutan dari barang preloved," tukas Rista.