Menu

Marak Kasus Cacar Monyet di Dunia, Siapa Saja Kelompok yang Rentan Terinfeksi Penyakit Ini?

01 Agustus 2022 13:51 WIB

Ilustrasi pengidap monkeypoz atau cacar monyet (Freepik/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Cacar monyet merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya inveksi dari virus yang menyebar dari hewan ke manusia maupun dari orang ke orang lainnya. Cacar monyet pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada 1970.

World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia menetapkan cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan global. Terdapat kelompok yang risiko tinggi terinfeksi cacar monyet, di antaranya sebagai berikut.

1. Orang yang punya riwayat kontak erat

Mengutip situs https://infeksiemerging.kemkes.go.id/, orang yang tinggal dengan atau memiliki riwayat kontak erat (termasuk kontak seksual) dengan seseorang yang terinfeksi cacar monyet, atau yang memiliki kontak rutin dengan hewan yang dapat terinfeksi.

Epidemiolog asal Griffth University Australia Dicky Budiman pernah mengatakan bahwa pria yang berhubungan seksual dengan sesama pria juga berisiko tinggi.

Di samping itu, Kemenkes menjelaskan bahwa risiko cacar monyet tidak terbatas pada orang yang aktif secara seksual atau pria yang berhubungan seks dengan pria. Setiap orang yang memiliki kontak erat dengan seseorang yang terkonfirmasi cacar monyet memiliki gejala berisiko. 

Kendati demikian, data saat ini menunjukkan bahwa sebagian besar kasus merupakan kelompok pria yang berhubungan seks dengan pria.

2. Bayi baru lahir, anak-anak, dan orang dengan gangguan kekebalan tubuh

Mengutip situs infeksiemerging.kemkes.go.id, bayi baru lahir, anak-anak, dan orang dengan gangguan kekebalan tubuh juga menjadi kelompok yang berisiko tinggi terinfeksi cacar monyet atau monkeypox. 

Sementara itu, anak-anak bisa terinfeksi cacar monyet apabila mereka memiliki riwayat kontak erat dengan penderita. Menurut data saat ini menunjukkan bahwa anak-anak lebih rentan terhadap gejala yang berat dibandingkan remaja dan orang dewasa.

"Bayi yang baru lahir, anak-anak dan orang-orang dengan defisiensi imun yang mendasari mungkin berisiko mengalami gejala yang lebih serius dan kematian akibat cacar monyet. Karena sistem kekebalan mereka belum sepenuhnya terbentuk. Artinya, mereka lebih rentan terhadap infeksi. Sedangkan petugas kesehatan juga berisiko lebih tinggi karena paparan virus yang lebih lama," papar ahli dari WHO.

3. Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan juga menjadi salah satu kelompok yang berisiko tinggi tertular monkeypox sehingga perlu untuk selalu menerapkan prosedur PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi).

4. Perempuan Hamil

Tak hanya kelompok di atas, perempuan hamil termasuk dalam kelompok yang risiko tinggi terinfeksi cacar monyet. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Kemenkes menyatakan bahwa masih perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami risiko monkeypox selama kehamilan dan bagaimana virus dapat ditularkan ke janin saat dalam kandungan atau bayi baru lahir selama atau setelah lahir atau saat menyusui. Menurut informasi, penularan selama kehamilan dapat berbahaya bagi janin.