Menu

Perbedaan Cacar Monyet Vs Cacar Air, Mulai dari Gejala hingga Penyembuhan

08 Agustus 2022 21:10 WIB

Ilustrasi pengidap monkeypoz atau cacar monyet (Freepik/Edited by HerStory)

HerStory, Medan —

Sekilas, cacar air dan cacar monyet memang memiliki kesamaa, yakni sama-sama menyerang kulit dan disebabkan oleh infeksi virus. 

Tapi, Moms harus tahu bahwa ada perbedaan yang lumayan signifikan antara keduanya. Untuk itu, berikut adalah perbedaan antara cacar air dan cacar monyet dimulai dari gejala hingga cara penyembuhannya yang telah HerStory rangkum. Yuk simak penjelasan berikut ini!

Penyebab Cacar Air dan Cacar Monyet

Meski dapat memberikan gejala yang serupa, sebenarnya virus penyebab kedua penyakit ini berbeda. Cacar air disebabkan oleh virus yang bernama varicella-zoster.

Virus ini merupakan salah satu jenis virus herpes yang juga dapat menyebabkan penyakit cacar ular (herpes zoster). Sementara itu, virus penyebab cacar monyet adalah virus monkeypox yang berasal dari genus (marga) Orthopoxvirus. Contoh virus lainnya yang termasuk dalam genus ini meliputi virus variola, cowpox, dan vaccinia.

Perbedaan Gejala

Cacar air memiliki gejala khas berupa ruam kulit yang kemudian berubah menjadi lepuh berisi cairan. Kemudian, tak lama kemudian berubah menjadi koreng.

Kemunculan ruam pertama penyakit cacar air lebih sering terjadi pada dada dan punggung. Ruam pun menyebar ke wajah, lalu ke bagian tubuh lain termasuk di dalam mulut, kelopak mata, atau area kelamin.

Sedangkan, ruam cacar monyet biasanya muncul pada wajah dan mulut terlebih dahulu, baru nantinya menyebar ke seluruh tubuh.

Selain itu, cacar monyet dapat menimbulkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati). Hal ini tidak terjadi pada penyakit cacar air.

Perbedaan penularan

Virus cacar air dapat menyebar dengan mudah antarmanusia. Terutama, kalau Moms belum pernah terinfeksi cacar air sebelumnya. 

Penularan cacar air bisa terjadi ketika seseorang melakukan kontak dengan pasien cacar air. Selain itu, cacar air bisa menular lewat udara atau percikan cairan tubuh pasien saat pasien batuk dan bersin.

Berbeda sengan cacar monyet, penularannya antar manusia umumnya jarang terjadi. Penularan cacar ini perlu adanya kontak intin, seperti hubungan seks, berciuman, atau berpelukan terlebih dahulu sampai akhirnya virus menyebar.

Penyembuhan cacar air dan cacar monyet

Cacar monyet dan cacar air bisa dicegah dengan mendapatkan vaksin. Namun, mengingat virus penyebabnya berbeda, tentu jenis vaksin yang diberikan pun berbeda pula.

Vaksin yang digunakan untuk mencegah cacar air yaitu vaksin varicella (Varivax). Vaksin ini termasuk dalam program imunisasi rutin. Anak-anak usia 12 bulan hingga 12 tahun wajib mendapatkan dua dosis vaksin.

Vaksin varicella juga bisa diberikan untuk orang dewasa yang belum mendapatkan imunisasi. Dosisnya juga diberikan dua kali dengan jarak 4–8 minggu.

Untuk mencegah cacar monyet, pemberian vaksin cacar (smallpox) bernama Jynneos dapat dilakukan. Sama dengan vaksin untuk cacar air, vaksin Jynneos diberikan dalam dua dosis terbagi.

Namun, karena keadaan vaksin yang masih jarang di Indonesia, untuk mencegah penularan cacar monyet pun disarankan untuk selalu menjaga kebersihan dengan rajin menuci tangan dan menghindari kontak langsung dengan hewan liar.

Artikel Pilihan