Menu

Moms Harus Tahu! Yuk Kenali 3 Potensi Si Kecil Jadi Pribadi Narsistik

15 Agustus 2022 16:30 WIB

Ilustrasi bayi tertawa. (Unsplash/Yuri Tasso)

HerStory, Bekasi —

Seringkali seseorang dengan gangguan kepribadian narsistik enggak menyadari gejala yang ada. Ya, seseorang dapat secara resmi didiagnosis dengan gangguan kepribadian narsistik (NPD) saat usianya genap 18 tahun.

Pasalnya, dalam usia tersebut, kepribadian seseorang dianggap telah berkembang sepenuhnya. Narsistik sendiri merupakan jenis gangguan mental yang bisa membuat seseorang terlihat menyebalkan karena sering membanggakan diri sendiri.  

Di laman Insider, Psikolog Spesialisasi Gangguan Kepribadian, Craig Malkin, membagikan tiga potensi seorang anak kemungkinan menjadi pribadi narsistik saat dewasa.

Terlalu melodramatis dibandingkan anak seusianya

Menurut Malkin, jika kepribadian anak prasekolah dipenuhi dengan banyak melodrama, itu bisa menjadi salah satu tanda potensial diagnosis NPD pada masa depan. 

Sebagian besar anak berusia tiga dan empat tahun memiliki bakat dramatis dan kecenderungan egois, mengingat usia mereka masih muda. 

Akan tetapi, jika seorang anak selalu ingin menjadi pusat perhatian, ingin menang, atau memiliki kecenderungan untuk menggertak orang lain, ini bisa menunjukkan kecenderungan narsisme nggak sehat.

Pengasuhan terlalu memanjakan

Dalam studi Cramer tentang anak-anak prasekolah, anak-anak yang mengalami pengasuhan otoritatif disebut sebagai yang paling mungkin mengembangkan hubungan aman dan terjamin saat mereka tumbuh dewasa.

Para peneliti menemukan adanya kombinasi faktor penyebab, seperti gaya pengasuhan yang memanjakan atau permisif, genetika, dan temperamen awal kehidupan. Semua itu meningkatkan kemungkinan seorang anak mengembangkan narsisme pada awal usia 20-an

Anak-anak yang memiliki orang tua yang mengabaikan, memanjakan terus-menerus, atau menuntut kesempurnaan, lebih mungkin menjadi narsistik di masa dewasa.

Jika seorang anak terlalu dimanjakan atau diberi tahu bahwa mereka lebih penting atau istimewa daripada teman sebayanya, itu juga dapat menyebabkan narsisme pada masa dewasa. 

Selalu memberi anak apa yang mereka inginkan, bisa menunjukkan bahwa mereka memiliki hak lebih yang menyebabkan rasa superioritas gak sehat, dan berujung pada pribadi narsistik.

Memiliki pengasuh yang narsistik

Pengasuh yang narsistik memengaruhi cara mereka membesarkan anak. Hal itu dapat meningkatkan risiko anak mengembangkan narsisme. Pasalnya, seorang anak mungkin menangkap perilaku narsisme dan mulai memercayai pemikiran tersebut dan meneladaninya.

Share Artikel:

Oleh: Cherryn Lagustya