Menu

Saat Darah Tinggi Kumat, Segera Minum 3 Obat Ini Moms, Manjur Banget!

18 Agustus 2022 17:50 WIB

Ilustrasi obat-obatan. (Pixabay/Steve Buissinne)

HerStory, Jakarta —

Tekanan darah tinggi alias hipertensi menjadi salah satu penyakit yang bayak diderita masyarakat Indonesia. Ada banyak faktor yang meningkatkan seseorang mengidap penyakit ini, dimulai dari gaya hidup yang gak sehat hingga faktor genetik yang diturunkan oleh orang tua.

Untuk mengatasi hal ini, penderita tekanan darah tinggi harus mengonsumsi obat hipertensi. Nah, salah satu obat yang paling sering digunakan dalam pengobatan hipertensi adalah diuretik.

Obat ini bekerja dengan cara menghilangkan kelebihan air dan garam yang merupakan salah satu penyebab hipertensi. Cara kerja obat ini membuat kamu jadi lebih sering buang air kecil.

Selain itu, obat hipertensi diuretik juga dapat menimbulkan efek samping lainnya, yaitu kelelahan, kram otot, lesu, nyeri dada, pusing, sakit kepala, atau sakit perut. Melansir Mayo Clinic, Kamis (18/8/2022), berikut ini 3 jenis obat darah tinggi diuretik yang wajib dimiliki penderita hipertensi, antara lain:

1. Thiazide

Obat hipertensi diuretik jenis thiazide bekerja dengan mengurangi jumlah natrium dan air dalam tubuh. Thiazide merupakan satu-satunya jenis diuretik yang dapat memperlebar pembuluh darah sehingga membantu menurunkan tekanan darah.

Contoh obat thiazide: chlorthalidone (Hygroton), chlorothiazide (Diuril), hydrochlorothiazide (Hydrodiuril, Microzide), indapamide (Lozol), metolazone (Zaroxolyn).

2. Potassium-sparing

Obat penurun tekanan darah diuretik jenis potassium-sparing membantu mengurangi jumlah air dalam tubuh dengan mempercepat proses diuresis (buang air kecil). Namun, berbeda dengan jenis diuretik lainnya, obat ini bekerja tanpa membuang kalium dari dalam tubuh.

Contoh obat potassium-sparing: amiloride (Midamor), spironolactone (Aldactone), triamterene (Dyrenium).

3. Diuretik loop

Obat hipertensi ini merupakan jenis diuretik yang paling kuat apabila dibandingkan dengan jenis lainnya.

Diuretik loop bekerja dengan cara membuang garam, klorida, dan kalium, sehingga semua zat tersebut akan terbuang melalui urin, sehingga dapat membantu menurunkan tekanan darah.

Contoh obat diuretik loop: bumetanide (Bumex), furosemide (Lasix), torsemide (Demadex). 

Artikel Pilihan