Menu

Tanpa Disadari Punya Pengaruh Besar, Ini Cara Didik Anak untuk Makan Secukupnya Demi Cegah Food Waste! Mulai dari Sekarang Yuk Moms...

23 Agustus 2022 14:55 WIB

Ilustrasi balita makan buah (Shutterstock / Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Moms tahu gak sih kalau ternyata sampah makanan bisa memiliki pengaruh yang sangat besar dalam hidup lho. Apabila tak dikelola dengan benar, sampah tersebut bisa saja menumpuk dan menyebabkan pencemaran global bahkan bisa mempengaruhi air dan udara yang akhirnya timbul pemanasan global.

Mencegah penumpukan sampah makanan sebenarnya bisa dilakukan mulai dari rumah masing-masing. Menurut Co Founder Foodbank Of Indonesia Hendro Utomo, perlu ada perubahan cara berpikir dan pendidikan tentang mengontrol sampah makanan.

"Ada satu cara berpikir yang harus diubah. Kalau dulu zaman saya kecil, makanan masih susah, dibandingkan setelah revolusi pangan. Satu telur saja bisa dibagi berempat dengan saudara-saudara. Jadi kita sangat menghargai makanan dan dididik untuk habiskan makanan," kata Hendro dalam acara virtual PechaKucha Night Jakarta "What a Waste!", beberapa waktu lalu.

Dari data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2020, sampah makanan mencapai 40 persen dari total sampah yang dihasilkan masyarakat di 199 kabupaten/kota.

Penelitian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2021 juga ditemukan bahwa potensi sampah yang dihasilkan dari makanan yang terbuang sebelum diolah (food loss) dan sampah makanan (food waste) di Indonesia pada tahun 2000-2019 mencapai 23-48 juta ton per tahun.

Hendro mengatakan, sampah makanan biasanya akan makin banyak saat bulan Ramadhan. Sebab, kebiasaan buka puasa dengan berbagai macam makanan yang sebenarnya hanya dikonsumsi sebagiannya saja.

"Membeli makanan sebanyaknya lalu setelah dimakan sebagian, merasa kenyang dan sisanya disimpan di kulkas dan malah lupa. Itu pun kalau sempat disimpan, kalau engga ya akhirnya membuangnya," ujarnya.

Ia menambahkan, kebiasaan menghabiskan makanan harus diajarkan kepada anak-anak. Selain untuk mengurangi sampah juga sebagai bentuk menghargai makanan.

"Jangan hanya banyak diskusi tentang sampah makanan, tapi bagaimana makanan yang sudah ada, kita ambil itu, kita habiskan," tutur Hendro.