Menu

Simak Beauty! Ahli Sebut Sederet Aktivitas ‘Menyenangkan’ Ini Dapat Meningkatkan Risiko Cacar Monyet, Apa Saja?

24 Agustus 2022 10:30 WIB

Kasus monkeypox atau cacar monyet semakin banyak ditemukan di banyak negara di dunia.(Shutterstock/Edited By HerStory)

HerStory, Bogor —

Beauty, wabah cacar monyet alias Monkeypox telah mempengaruhi banyak orang di seluruh dunia. Virus itu dinyatakan sebagai 'Public Health Emergency of International Concern' oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bulan lalu.

Meskipun tak terlalu mematikan, Monkeypox bisa menjadi penyakit yang sangat menyiksa dan menyakitkan untuk dialami. Itu juga dapat meninggalkan bekas luka fisik dan dapat membebani mental karena kurangnya pengetahuan atau perawatan. Di Indonesia sendiri, saat ini ada 1 orang pasien penyakit ini, Beauty.

Yang terbaik yang dapat kamu lakukan adalah melindungi diri sendiri dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang diperlukan sejak awal.

Dan dikutip dari Times of India, Rabu (24/8/2022), inilah yang perlu kamu ketahui tentang cara melindungi diri dari virus jika kamu memiliki rencana untuk berkencan, bertemu teman, atau pergi ke konser. Catat ya!

Kontak seksual

Tak seperti Covid-19, tidak mudah terinfeksi virus Monkeypox. Inilah sebabnya mengapa, sebagian besar infeksi terjadi melalui kontak yang sangat dekat untuk jangka waktu yang lebih lama, seperti karena keintiman seksual.

Para ahli mengatakan bahwa sejauh ini, sekitar 94% kasus cacar monyet terjadi di antara pria yang berhubungan seks dengan pria, tetapi itu bukan jaminan untuk selalu demikian. Itu juga dapat menyebar ke jejaring sosial lain yang berhubungan dekat dengan orang yang terinfeksi.

Haruskah kita menjauhkan diri dari seks?

Para ahli percaya bahwa meminta orang untuk tak melakukan hubungan seks secara praktis tak mungkin dilakukan. Itulah sebabnya mereka menyarankan agar kita memperhatikan apakah kita atau pasangan mengalami gejala apa pun dan menganggapnya serius.

Yang terbaik adalah memeriksakan diri sendiri dan pasangan, apakah mengalami ruam baru atau tidak, sebelum melakukan hubungan intim. Selain itu, waspadai gejala mirip flu, seperti demam, menggigil, batuk, atau sakit kepala. Juga sangat penting untuk mengomunikasikan potensi risiko apa pun dengan pasanganmu.

Kontak non-seksual yang dekat dan berkepanjangan

Bentuk kontak fisik biasa tampaknya belum menjadi faktor risiko utama penyebaran virus Monkeypox. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine pada bulan Juli, kurang dari 1% orang yang terinfeksi Monkeypox secara global telah tertular virus karena “kontak nonseksual.” Ini berarti bahwa tempat-tempat umum seperti restoran, bioskop, atau konser tak akan menimbulkan banyak risiko.

Kontak biasa bisa berupa apa saja dari menjabat tangan seseorang, menyentuh kenop pintu, atau mengenakan pakaian yang dikenakan seseorang yang terinfeksi. Bagaimanapun, risiko infeksi selalu lebih rendah dengan jarak yang lebih jauh antara orang-orang dan kontak kulit-ke-kulit yang lebih sedikit.

Gejala cacar monyet yang paling jelas

Tanda-tanda cacar monyet adalah ruam, yang muncul sebagai lesi yang menonjol pada kulit. Seorang pasien dapat memiliki hanya satu atau banyak lesi pada suatu waktu.

Menurut data dari New England Journal of Medicine and Centers for Disease Control and Prevention, sejauh ini, setidaknya 95% orang dengan monkeypox telah mengembangkan lesi kulit.

Kebanyakan lesi cacar monyet biasanya tak menimbulkan rasa sakit, kecuali di area genital, yang bisa sangat sulit untuk ditangani. Karenanya, seseorang harus menghubungi dokter jika mengembangkan lesi baru yang tidak terduga di mana saja di tubuh.

Gejala penting lainnya

Seseorang juga harus menghubungi dokter jika mengalami gejala terkait cacar monyet lainnya seperti demam, kedinginan, pembengkakan kelenjar getah bening atau nyeri tubuh.

Gejala seperti flu ini biasanya mulai empat atau lima hari sebelum ruam berkembang. Beberapa orang mungkin tak pernah memilikinya sama sekali.

Pengujian untuk Monkeypox biasanya melibatkan swabbing setidaknya satu hingga dua lesi. Jika merasa memiliki gejala cacar monyet yang mirip dengan flu dan tak mengalami ruam, yang terbaik adalah tak mengambil kesimpulan apa pun sampai diuji. Para ahli menyarankan untuk sementara menghindari kontak berisiko dengan orang lain.

Waspada selalu, ya Beauty!

Share Artikel:

Oleh: Riana Agustian