Menu

Duh, Ternyata Duduk Terlalu Lama Bisa Sebabkan Kematian, Jangan Sepelekan!

25 Agustus 2022 14:55 WIB

ilustrasi wanita sedang duduk (Unsplash/Daria nepriakhina)

HerStory, Bandung —

Saat pandemi, kita cenderung lebih banyak duduk dengan durasi yang lama karena adanya pekerjaan yang harus diselesaikan. Tapi, terlalu lama duduk ternyata dapat memberi dampak negatif bagi tubuh, salah satunya kematian. Hal ini dibahas oleh Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. dr. Zubairi Djurban, Sp.PD.

Ia mengatakan kematian karena duduk ini sendiri sudah dijelaskan dalam sebuah studi di Simon Fraser University yang dipublikasikan di JAMA Cardiology. Tidak hanya itu, kondisi kematian karena duduk ini juga telah diteliti di berbagai studi lainnya.

Dalam studi, dikatakan orang yang duduk 6 hingga 8 jam sehari dapat berisiko terhadap penyakit jantung dan kematian sekitar 12 sampai 13 persen.

Bahkan jika duduk yang dilakukan 8 jam kondisi risiko kematian meningkat menjadi 20 persen. Meskipun demikian, Prof. Zubairi mengungkapkan kondisi duduk yang dimaksud adalah tanpa adanya aktivitas fisik lain.

“Studi bilang, orang yang menghabiskan 6 hingga 8 jam per hari untuk duduk memiliki peningkatan risiko kematian dini dan penyakit jantung sebesar 12 hingga 13 persen. Kalau 8 jam per hari bahkan memiliki risiko 20 persen lebih tinggi,” tulis Prof. Zubairi.

“Lebih dari 100 ribu orang yang tinggal di 21 negara berbeda selama 11 tahun. Didapati bahwa kombinasi duduk lama dan tidak aktif secara fisik sangat berbahaya,” sambungnya.

Prof. Zubairi juga menyamakan kondisi duduk yang lama ini sama dengan para perokok. Hal ini karena angka orang yang meninggal karena kebiasaan duduk lama dengan perokok tidak jauh berbeda.

Orang yang duduk tanpa adanya aktivitas fisik lainnya mencapai angka kematian sebesar 8,8 pesen. Sementara untuk para perokok sendiri mencapai 10,6 persen.

Duduk yang lama tanpa adanya aktivitas fisik dapat membuat kolesterol naik hingga gula darah terganggu. Kondisi ini juga bisa menyebabkan lemak menumpuk yang meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung pada seseorang.

Meskipun berbahaya, bukan berarti orang-orang dilarang untuk duduk. Namun, ketika ada kegiatan yang membutuhkan duduk untuk lama, penting untuk sesekali melakukan aktivitas lain. Hal tersebut akan sangat membantu tubuh tetap bergerak aktif.

Peregangan setelah lama duduk juga penting dan dapat membantu menurunkan risiko kematian. Untuk itu, Prof. Zubairi memberi saran agar masyarakat tidak malas untuk bergerak. Menurutnya, setidaknya lakukan aktivitas lain lebih baik untuk mencegah kematian akibat terlalu lama duduk.