Menu

Jangan Salah Kaprah Moms! Tipes dan Tifus Adalah Dua Penyakit yang Berbeda, Cari Tahu Perbedaannya Yuk

14 September 2022 17:50 WIB

Ilustrasi seorang wanita didiagnosa tipes. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Jakarta —

Beberapa orang mungkin beranggapakan kalau tipes dan tifus adalah penyakit yang sama. Apakah kamu juga beranggapan seperti itu Moms? Sayangnya, meski memiliki penyebutan yang sama, keduanya adalh dua jenis penyakit yang berbeda Moms.

Penyakit tipes dan tifus sama-sama disebabkan oleh bakteri. Namun, cara penularan dan bakteri penyebabnya berbeda. Tipes disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi, sedangkan penyakit tifus disebabkan oleh infeksi bakteri Rickettsia.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini perbedaan penyakit tipes dan penyakit tifus.

Penyakit tipes

Penyakit tipes disebut juga dengan demam tifoid. Umunya, tipes ditularkan melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi tinja yang mengandung bakteri Salmonella typhi.

Penyakit ini banyak ditemui di wailayah dengan sanitasi buruk dan keterbatasan air bersih. Gejala yang ditimbulkan, yaitu:

  • demam yang meningkat secara bertahap
  • sakit kepala
  • sakit perut
  • diare atau sembelit
  • ruam merah pada perut dan dada
  • kehilangan nafsu makan
  • berat badan menurun
  • kelelahan
  • nyeri otot

Jika kamu mengalami gejala di atas, segera minta bantuan medis sebelum kondisimu semakin buruk. Pasalnya penyakit ini bisa menyebabkan robekan dan pendarahan pada usus.

Penyakit tifus

Penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Rickettsia ini ditularkan melalui gigitan tungau dan kutu hewan yang membawa bakter Rickettsia. Gejala utama penyakit ini mirip dengan penyakit tifus.

Namun, ruam kemerahan pada penyakit ini bisa menyebar hingga ke seluruh tubuh, sedangkan ruam penyakit tipes terbatas hanya pada area perut dan dada. Selain itu, gejala lain dari penyakit ini, seperti:

  • nyeri otot yang parah
  • mual
  • muntah
  • diare
  • kelelahan
  • batuk

Penyakit tipes dan penyakit tifus memang cukup sulit dibedakan. Oleh sebab itu, jika kamu mengalami gejala yang mirip dengan gejala kedua penyakit tersebut, jangan ragu untuk periksa ke dokter. Berikan informasi yang lengkap terkait keluhanmu agar dokter bisa mendiagnosa dengan tepat.