Menu

Sering Dianggap Biasa, Ternyata Bau Mulut Bisa Jadi Ciri Diabetes, Tanda Gula Darah Meroket!

15 September 2022 08:00 WIB

Ilustrasi bau mulut. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Jakarta —

Bau mulut masih menjadi masalah bagi sebagian orang. Jika bau mulut, maka seseorang bisa berubah jadi enggak percaya diri saat berinteraksi dengan orang lain. 

Nah, bau mulut ini ternyata penyebabnya itu beragam, mulai dari penumpukan bakteri di gigi, gaya hidup yang enggak sehat, hingga masalah kesehatan tertentu.

Melansir dari laman Healthline  (15/9/2022), bau mulut yang manis dapat menandakan ketoasidosis atau disebut dengan komplikasi akut diabetes. 

Bau mulut terkait dengan diabetes bisa terjadi karena dua penyebab utama, yaitu penyakit periodontal dan tingginya kadar keton dalam darah.

Periodontal atau penyakit gusi disebabkan oleh bakteri yang menyaring jaringan dan tulang yang menopang gigi. Peradangan ini bisa memengaruhi metabolisme sekaligus meningkatkan kadar gula darah.

Penyakit diabetes dapat merusak pembuluh darah, mengurangi aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk gusi. Jika gusi dan gigi enggak menerima suplai darah yang tepat, maka akan menjadi lemah dan rentan infeksi.

Sementara itu, kadar keton yang tinggi sering mengakibatkan bau mulut. Itu bisa menumpuk ke tingkat yang berbahaya dalam darah dan urin. Dampak ini terjadi di dalam hati yang menyebabkan darah menjadi asam.

Kondisi ini bisa menghasilkan tiga jenis utama bau napas yang menjadi tanda toksisitas. Keton meninggalkan tubuh melalui napas dan keringat yang menghasilkan bau tak sedap. Ini juga merupakan salah satu efek samping diabetes yang mematikan atau diabetes ketoasidosis.

Nah, itulah mengapa bau mulut bisa berhubungan dan menjadii tanda penyakit diabetes. Hati-hati, ya!