Ilustrasi KDRT. (Pixabay/Edited by HerStory)
Diketahui bahwa Lesti Kejora baru saja melayangkan laporan KDRT yang ia alami dari sang suami, Rizky Billar. Ia bersaksi bahwa dirinya telah dicekik dan dibanting oleh sang suami ketika memergokinya selingkuh.
Menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) memang terasa sangat menyakitkan, karena perlakuan tersebut didapat dari orang tersayang. Namun, jika itu sudah terjadi, tentu tak bisa dibiarkan dan harus segera melawan ya Moms.
Dilansir dari laman Essence, berikut ini 7 hal yang harus dilakukan korban KDRT
Satu hal yang paling penting untuk kamu lakukan saat menjadi korban KDRT adalah jangan menyalahkan diri sendiri. Tak ada satu orang pun yang memiliki hak untuk menyakiti kamu apalagi pasangan kamu Moms.
Saat ini, banyak cara untuk melaporkan kasus KDRT, jika kamu masih takut untuk melaporkan ke pihak berwajib, cobalah untuk mencari perlindungan ke lembaga yang bertugas. Saat ini sudah ada Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di setiap kabupaten/kota yang siap membantu korban KDRT.
Barang bukti di sini bisa berarti cedera yang kamu miliki, ambil foto lebam atau luka yang mungkin ditimbulkan saat KDRT. Tak selalu dalam bentuk foto, barang bukti juga bisa ancaman berupa pesan, video CCTV, ancaman dari media sosial, dan masih banyak lagi. Pastikan untuk menyimpan bukti visum dan lainnya untuk memperkuat laporan kamu ya Moms.
Satu hal yang harus dilakukan saat menjadi korban KDRT adalah menyiapkan panggilan darurat pada orang-orang terpercaya. Pasangan kamu mungkin kembali menjadi romantis usai melayangkan cacian atau pukulan keras, namun tak menutup kemungkinan bahwa hal itu akan terjadi lagi.
Ketika melaporkan kasus KDRT, kamu mungkin akan diminta untuk kembali menceritakan apa yang kamu alami, dan ini mungkin membuat kamu merasa tak nyaman. Oleh karena itu, cobalah untuk menulis apa yang sudah terjadi supaya tak muncul rasa traumatis saat memberikan kesaksian.
Ketika mengalami hal buruk mulai mempengaruhi pikiran kamu, cobalah untuk memikirkan masa depan kamu sendiri dan apa saja yang bisa kamu dapatkan saat terbebas dari kekerasan yang dilakukan pasangan kamu.
Jika sudah memiliki anak, bayangkan bagaimana bahagianya melalui hari-hari berdua saja dengannya.
Sumber utama KDRT adalah keberadaan pasangan kamu di sekitar. Jadi usahakan menjauhlah darinya sebisa mungkin. Ini mungkin terasa lebih berat saat kamu berada dalam satu atap. Jadi, cobalah sambil mencari pertolongan dari orang-orang terdekat.