Ilustrasi otak yang mulai mengalami kerusakan karena kebiasaan buruk. (Freepik/asier_relampagoestudio)
Pembekuan darah atau gumpalan darah merupakan penumpukan darah yang sebelumnya cair menjadi bentuk gel atau setengah padat.
Masalah pembekuan darah ini bisa menjadi situasi yang berbahaya dan mengancam nyawa, terutama jika terjadi di otak yang merupakan orrgan paling vital pada manusia.
Ada banyak penyebab terjadinya pembekuan darah di otak, di antaranya riwayat keluarga, mengalami trauma pada otak akibat cedera, aterosklerosis, kebiasaan merokok, hingga kurang aktif bergerak.
Lantas, apa saja tanda-tanda seseorang mengalami pembekuan darah di otak?
Melansir dari laman CDC (5/10/2022), berikut ini beberapa tanda pembekuan darah di otak yang perlu kamu waspadai. Yuk, simak baik-baik, ya!
Tanda awal terjadinya pembekuan darah di otak adalah gangguan penglihatan. Gangguan penglihatan ini bisa dirasakan pada salah satu maupun kedua mata sekaligus.
Menurunnya penglihatan atau gangguan penglihatan bisa berlangsung sementara ataupun permanen, tergantung dengan keparahan yang terjadi.
Sulit berbicara menjadi tanda lain seseorang mengalami pembekuan darah di otak. Sebab, ada kerusakan di bagian otak yang memproses bahasa dan komunikasi. Penderitanya akan sulit berbicara dan kata-kata yang keluar sulit dipahami.
Sakit kepala tanpa sebab disertai dengan gejala lain, seperti ingin muntah hingga kejang, bisa menjadi tanda seseorang menderita pembekuan darah di otak. Sakit kepala ini sering kali terjadi tiba-tiba, sangat berat, dan terasa intens.
Tanda lain seseorang menderita pembekuan darah di otak adalah mati rasa atau kelumpuhan pada tubuh tertentu, seperti lengan, wajah, dan kaki, terutama di satu sisi tubuh.
Jika kamu sedang melakukan aktivitas seperti biasa dan tiba-tiba mengalami kesulitan berbicara, berpikir, atau memahami ucapan, bisa jadi tanda pembekuan darah di otak.
Untuk memastikan bahwa seseorang mengalami pembekuan darah di otak atau enggak, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter, ya.