Menu

Indonesia Diterpa Dua Masalah ‘Aneh’ Soal Gizi, Ahli Sebut Double Burden of Malnutrition, Apa Itu?

12 Oktober 2022 22:40 WIB

Ilustrasi anak-anak yang memiliki masalah gizi (Shutterstock/Gary Yam)

HerStory, Jakarta —

Indonesia tampaknya hingga kini masih berjuang untuk menyelesaikan masalah terkait gizi. Moms, ternyata masalah ini gak cuma mencakup kurang gizi doang, lho.

Ada fenomena yang ‘aneh’ di mana Indonesia mengalami dua masalah gizi yang bertentangan, yaitu kurang gizi dan kelebihan gizi. Fenomena ini dinamakan dengan double burden of malnutrition.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan fenomena ini sebagai terjadinya kasus kurang gizi bersamaan dengan kasus obesitas dan penyakit gak menular yang dialami populasi.

Dalam konferensi pers Eathink Market Fest 2022, dr. Ida Gunawan, MS SpGK(K) FINEM selaku Dokter Spesialis Gizi Klinik Konsultan menyebutkan hadirnya fenomena ini berkaitan dengan kurangnya tanggung jawab dalam mengonsumsi makanan. Tanpa disadari, kebiasaan buruk saat makan itu akan menimbuk berbagai permasalahan, baik dari segi kesehatan diri sendiri, orang lain, hingga lingkungan.

“Salah satu permasalahan yang timbul dari konsumsi makanan yang kurang bertanggung jawab adalah masalah kesehatan yang berkaitan dengan gizi. Contohnya, penyakit tidak menular,seperti penyakit jantung, hipertensi, stroke, diabetes, kanker, gagal ginjal,tiap tahun terus meningkat dan menempati peringkat tertinggi penyebab kematian di Indonesia, terutama pada usia produktif,” ungkanya.

Oleh karena itu, dr. Ida mengimbau setiap orang untuk mengonsumsi makanan secukupnya dengan gizi seimbang. Pastikan piringmu berwarna yang mana terdiri dari ½ sayur dan buah, ¼ bagian diisi dengan protein hewani dan nabati, serta ¼ sisanya adalah karbohidrat.

Tak hanya itu, bertanggung jawablah dalam menghabiskan makanan. Pasalnya, laporan Bappenas menunjukkan data bahwa konsumsi yang berlebihan akan menimbulkan permasalahan sampah makanan. Food loss & waste (FLW) pada 2000-2019 mencapai 115-184 kg per kapita per tahun. 

Kerugiaan ini diperkirakan mencapai Rp 213-551 triliun per tahun atau setara 4-5i PDB Indonesia. Pengelolaan Food loss & food waste berpotensi memberi makan 61-125 juta orang atau setara dengan 29-47% populasi nasional. 

Kasus penyakit gak menular terus meningkat seiring dengan kasus kurang gizi. Oleh karena itu, butuh tanggung jawab penuh dari setiap orang untuk menjaga keberlanjutan pangan khususnya di Indonesia yang menjadi salah satu negara dengan fenomena burden of malnutrition ini.

Artikel Pilihan