Menu

Gak Nyangka... Makanan Asli Indonesia Nan Murah Meriah Ini Ternyata Masuk Kategori Superfood dan Ampuh Cegah Stunting!

18 Oktober 2022 08:15 WIB

Anak-anak sedang bermain air. (unsplash/Andrew Seaman)

HerStory, Jakarta —

Moms, hingga saat ini, stunting masih menjadi masalah serius di Indonesia. Sebabnya, stunting bisa menyebabkan gangguan kognitif, tumbuh kembang yang tak optimal, hingga penurunan IQ. Hal ini pun dipaparkan Medical Science Director Danone Indonesia, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK.

“Stunting merupakan masalah yang kompleks di Indonesia. Kondisi ini tak hanya berdampak pada penurunan berat badan tetapi berkurangnya asupan energi ke otak anak," tutur dr. Ray, saat jumpa pers "Deklarasi Konsensus Nutrisi dan Hidrasi Berbasis Makanan Tradisional", di Jakarta, Senin (17/10/2022).

dr. Ray mengatakan bahwa beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para orang tua untuk mencegah stunting pada anak.  Dimulai dari perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, dan perbaikan sanitasi dan akses air bersih

Dia juga bilang, masalah stunting perlu menjadi perhatian bersama, sehingga upaya penurunan angka stunting membutuhkan kerjasama yang harus melibatkan lintassektor dan semua eleme nmasyarakat.

"Bayi dan balita harus dibawa ke Posyandu secara rutin sekali dalam sebulan, diukur tinggi dan berat badannya serta pemantauan stunting. Selain penimbangan dan pengukuran tinggi dan berat badan harus ada penyuluhan dan pelayanan gizi bagi balita, ibu hamil dan ibu menyusui," terang dr. Ray.

Lebih lanjut, dr. Ray menuturkan bahwa sebagai perusahaan makanan dan minuman, Danone Indonesia telah aktif berkontribusi mendukung upaya pemerintah dalam percepatan penurunan angka stunting.  

“Indonesia seharusnya tak pantas menjadi negara dengan angka stunting yang tinggi, karena variasi makanan tradisional Indonesia luar biasa besar dan beragam, dimana pangan lokal dapat memenuhi hampir 60% protein. Selain itu, hidrasi sehat atau asupan air minum yang cukup dan berkualitas juga merupakan faktor penting untuk perkembangan kognitif yang optimal pada anak,” papar dr. Ray.

Nah, kata dia, salah satu cara untuk meningkatkan gizi masyarakat adalah melalui makanan tradisional, misalnya tempe. Menurutnya, tempe masuk dalam kategori super food adalah karena kandungan gizi yang ditawarkannya.

"Peran tempe ini baik banget, karena selain bisa menjadi prebiotik, juga ada fermented-nya bisa jadi probiotik sekaligus atau simbiotik dan ini jadi pangan fungsional yang lagi ngetren sekarang ya," tutur dr. Ray.

Dia bilang, tempe dapat mencegah stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak balita. Karena nutrisi pada tempe dapat menghidupkan probiotik dan prebiotik yang bertugas membantu pertumbuhan anak.

“Tempe itu hebatnya adalah dia menjadi makanan fungsional lokal yang bisa langsung diserap tanpa ada ada adaptasi. Tempe memiliki keduanya sekaligus, prebiotik dan probiotik, sehingga menjadi makanan super bagi tubuh,” imbuhnya.

Meski begitu, dr. Ray menyarankan para Moms agar lebih merasakan manfaatnya, tempe jangan diolah dengan cara digoreng. Dibuat bacem adalah salah satu cara mengolah tempe yang paling disarankan

"Tentu saja kita harus mengedukasi supaya jangan digoreng semua karena nanti habis (nutrisinya), dibikin tempe bacem itu bagus banget karena ternyata simbiotik atau prebiotik dan probiotik yang ada di tempe itu bisa tetap esensial," pungkasnya.