Menu

Gejala Stroke: ‘Insiden’ yang Terjadi Beberapa Bulan Sebelum Serangan Ini Bisa Jadi Tanda Peringatan Dini, Hati-hati Beauty!

24 Oktober 2022 10:15 WIB

Ilustrasi sakit stroke. (pinterest/freepik)

HerStory, Bogor —

Beauty, stroke juga disebut serangan otak. Hal itu terjadi ketika sesuatu menghalangi suplai darah ke bagian otak atau bahkan bisa terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah.

Stroke dapat menyebabkan bagian otak menjadi rusak atau mati. Ini dapat menyebabkan kecacatan jangka panjang atau bahkan kematian.

Memiliki stroke bisa menakutkan. Karenanya, penting untuk mengetahui tanda-tanda stroke sehingga perhatian medis segera dapat dicari.

Menemukan tanda-tanda stroke yang lanjut dapat menyelamatkan hidup

Gejala awal stroke bisa ringan dan tak spesifik, yang dapat menyebabkan kesalahan diagnosis dan hasil jangka panjang yang menghancurkan.

Pakar kesehatan mencatat bahwa beberapa gejala seperti vertigo dan pusing, yang dapat menyebabkan insiden seperti jatuh yang tak dapat dijelaskan, yang dapat terjadi dalam beberapa hari hingga minggu menjelang suatu peristiwa.

Karenanya, hal ini tak boleh diabaikan dan kamu harus berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis.

Vertigo dan pusing bisa jadi gejala

Sistem arteri vertebrobasilar mengalirkan (mensuplai cairan) medula, serebelum, pons, otak tengah, talamus, dan korteks oksipital. Ketika aliran darah di dalam sistem material vertebrobasilar terganggu, hal itu dapat menyebabkan stroke sirkulasi posterior (PCS), yang merupakan 25 persen dari semua stroke iskemik.

Jenis stroke ini lebih jarang terjadi dan dapat menyebabkan gejala non-stroke seperti vertigo dan pusing. Kurangnya diagnosis yang tepat karena tanda-tanda yang membingungkan ini dapat meningkatkan risiko kematian.

Asosiasi Stroke mencatat bahwa kadang-kadang gejala ini dapat muncul berminggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum atau sesudah kejadian stroke. Ketika terjadi sebelumnya, itu adalah tanda serangan iskemik transien (TIA).

Gangguan sementara pada suplai darah ke suatu bagian otak dapat menyebabkan serangan iskemik transien (TIA), yang mengakibatkan kekurangan oksigen untuk sementara.

Ketika jatuh terjadi, biasanya seseorang akan menderita vertigo, pusing dan ketidakseimbangan yang parah.

Pada tahun 2018, sebuah laporan yang diterbitkan dalam jurnal Stroke mengidentifikasi pusing dan vertigo sebagai tanda Episodes of vestibular syndrome (EVS). EVS sering menampilkan serangan singkat disfungsi sistem dalam bentuk mual dan jatuh tiba-tiba. Gejala-gejala ini – vertigo, pusing atau goyah – dapat berlangsung selama beberapa detik hingga berjam-jam atau kadang-kadang berhari-hari.

Tanda-tanda stroke lainnya yang perlu diperhatikan

Selain vertigo dan pusing, tanda-tanda penting lainnya dari stroke meliputi:

  • Kelemahan di lengan
  • Kelemahan atau kelumpuhan di satu sisi tubuh, termasuk tungkai dan kaki
  • Mengucapkan kata-kata dengan urutan yang salah atau melupakan kata-kata
  • Sakit kepala yang tiba-tiba dan parah
  • Kehilangan penglihatan
  • Hilang ingatan

Ketika gejala-gejala ini terjadi selama TIA, mereka dapat sembuh dalam beberapa menit atau jam tanpa perlu pengobatan. Namun, TIA juga merupakan indikasi bahwa stroke berat bisa menyerang dalam waktu dekat.