Menu

Hati-Hati! Oleskan Masker dengan Minyak Kayu Putih Bisa Ganggu Sistem Pernapasan, Lho!

07 November 2020 13:00 WIB

Penggunaan masker untuk mencegah penularan virus corona. (Pexels/cottonbro)

HerStory, Jakarta —

Masker merupakan salah satu cara kita menjaga kesehatan tubuh dari virus covid-19 yang masih terus mengancam. Berbagai macam cara dilakukan oleh orang lain agar masker yang digunakan bisa membantu menangkal virus mematikan ini, salah satunya adalah dengan mengoleskan minyak kayu putih ke masker.

Padahal, dengan mengoleskan minyak kayu putih atau minyak esensial dengan aroma tertentu enggak akan memberikan efek apapun karena belum ada data ilmiah yang mengatakan bahwa minyak kayu putih bisa membantu membunuh virus covid-19.

"Bukan buat sehat, yang ada adalah (mengoles di masker) untuk meyakinkan diri kita masih bisa membaui," kata Dokter spesialis kedokteran olahraga Michael Triangto, dikutip dari beberapa sumber (07/11).

Meski begitu, corona enggak selalu menimbulkan masalah gejala hilangnya indera penciuman. Untuk orang yang positif corona tanpa adanya gejala sering merasakan bahwa tubuh mereka baik-baik saja dan enggak merasakan ada gejala khusus. Oleh karena itu, minyak kayu putih pada masker bukan sebuah jaminan bisa menangkal virus covid-19 bagi yang menggunakannya.

Residen Kedokteran Olahraga Freddy Ferdian menyatakan minyak esensial seperti kayu putih atau peppermint berfungsi sebagai aromaterapi untuk menyegarkan dan meningkatkan konsentrasi, namun bukan untuk mencegah ataupun mengobati COVID-19.

"Penggunaan minyak ini juga bersifat individual karena beberapa orang yang sensitif atau alergi terhadap minyak tertentu dapat mengalami pusing, nyeri kepala, sesak, dan gatal saat menghirupnya," jelas Freddy.

Sementara itu, Dokter Muliadi Limanjaya, Dokter Umum di RS Pondok Indah Bintaro Jaya mengatakan, dirinya tidak menyarankan hal itu.

"Penggunaan minyak-minyak tertentu pada masker, selain dapat menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan akibat aroma yang terlalu intens, juga dapat menutup pori atau lubang filtrasi pada masker, sehingga enggak disarankan," ujar Muliadi.