Menu

Cerita Sukses Agnes Yuliavitriani Bangun Platform Ayobantu.com: Dari Hobi Olahraga, Tawarkan Strategi Unik untuk Bantu Korban Bencana

12 Desember 2022 06:05 WIB
Cerita Sukses Agnes Yuliavitriani Bangun Platform Ayobantu.com: Dari Hobi Olahraga, Tawarkan Strategi Unik untuk Bantu Korban Bencana

Agnes Yuliavitriani, CEO Ayobantu.com. (Riana/HerStory)

Soal teknis penggalangan dana di Ayobantu.com sendiri, yang mana namanya penggalangan dana ini membutuhkan trust dari donatur, Agnes menuturkan bahwa Ayobantu.com pun melakukan filtrasi dan verifikasi penggalang dana guna memastikan keaslian dari penggalangan dana yang dilakukan.

"Nah jadi sebelum masuk atau bikin galang dana di Ayobantu.com, kami 'persulit' dulu nih, dalam arti kalau perusahaan resmi itu harus punya akta, izin domisili, dll. Dan untuk penggalang dana secara individu, kami syaratkan untuk selfie dengan KTP, orangnya harus sama, no rekeningnya juga sama. Verifikasinya begitu,” imbuh Agnes

“Tergolong mudah sih, cuma tadi di awal kita 'ribetin' verifikasinya, karena kita bener-bener detail, tapi untuk kebaikan bersama jadi mereka oke saja. Kalau persyaratan mereka lengkap, cuma 5 menit udah jadi, karena diproses verifikasinya sendiri, kalau kita tolak, kita kasih keterangan kurang ini kurang itu, begitu," lanjut Agnes.

Agnes pun menegaskan, segala bentuk informasi donatur yang telah memutuskan untuk mendaftar di Ayobantu.com tak akan diberikan ke pihak mana pun, termasuk ke campaigner yang kampanyenya pernah didonasi oleh donatur. 

"Campaigner hanya dapat melihat nama donatur dan nominal donasinya saja. Untuk para donatur sendiri aman karena server Ayobantu.com selalu dicek dan dimonitor secara berkala," ujar Agnes.

Nah Beauty, dalam perjalanan mengembangkan Ayobantu.com, Agnes mengaku melewati banyak tantangan dalam proses bertumbuh. Terlebih, ia membangun sebuah platform baru di tengah pandemi. Adapun, salah satu tantangan yang ia rasakan adalah dari sisi rekrutmen tim yang harus online.

"Dulu di awal-awal itu, tantangan yang saya rasakan itu saat bangun tim, ya. Karena 2020 awal itu kita dihantam pandemi yang mengharuskan kita meeting harus online. Kemudian bentuk tim rekrutmen harus online. Rekrut langsung aja kadang-kadang instingnya salah, apalagi online, kan," terang Agnes.

Kemudian, tantangan lain yang juga dirasakan Agnes saat menggagas Ayobantu.com adalah dari sisi menyakinkan donatur. Terlebih, saat itu Ayobantu.com terbilang crowdfunding  baru.

"(Menyakinkan donatur) di awal-awal itu tentu susah ya. Tapi, dari Ayobantu.com sendiri, kami 'perkuat' legalitas dengan mendapatkan izin dari Kemensos. Kami mengantongi izin Penyelenggaraan Pengumpulan Uang dan Barang (PUB) dari Kemensos, pengumpulan uang dan barang dan untuk bencana juga. Jadi disitulah dasar kami, kalau misal publik itu gak percaya bisa cek izinnya," tutur Agnes.

"Kemudian kami pun selalu rajin memberikan laporan ke Kemensos. Juga tak henti-hentinya kita selalu update laporan penyaluran donasinya. Jadi kalau misal yayasan mitra ini kelamaan gak ngasi laporan update, maka dari itu kami banned. Banned-nya itu jadi kayak dia gak bsia cairin dana. Kasus itu ada, tapi sebenarnya itu karena sistem sih. Jadi mereka tuh kayak kewalahan, jadinya saling tunggu-tungguan karena kan harus detail ya. Akhirnya ngulur waktu tuh, tapi dari Ayobantu gak terima tuh, karena uang donasi kan amanah ya, kita sebaiknya cepet-cepet juga menyalurkan update-nya," sambung Agnes.

Baca Juga: Selalu Unggul dan Sukses, Ini 3 Zodiak Wanita Independent dan Inspiratif! Kamu Banget Gak Beauty?

Baca Juga: Cerdas Sejak Lahir, Ini 3 Zodiak Berwawasan Luas dan Inspiratif Bagi Orang Sekitar! Ada Kamu Gak?

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman: