Ilustrasi kolesterol dalam tubuh. (National Institue on Aging/Edited by herstory)
Gabriela Rodríguez Ruiz, MD PhD FACS, seorang ahli bedah bariatrik bersertifikat di VIDA Wellness and Beauty mengingatkan, siapa pun dapat berisiko terkena kolesterol tinggi, terutama mereka yang memiliki riwayat keluarga penyakit jantung atau stroke. L
ainnya faktor yang meningkatkan risiko termasuk merokok, kurang aktivitas fisik, pola makan tak sehat rendah serat dan tinggi lemak jenuh, kelebihan berat badan atau obesitas, dan menderita diabetes.
Dr. Shapiro menyatakan, kolesterol dapat mensintesis di hati dan menciptakan lebih banyak kolesterol, menyebabkan lebih banyak penyumbatan atau masalah kesehatan.
Kecenderungan genetik juga dapat menyebabkan angka kolesterol tinggi. Karenanya, melakukan skrining untuk kolesterol tinggi penting jika ada masalah kesehatan dalam keluarga.
Dr. Mayorga menekankan, secara umum, kolesterol tinggi tak menimbulkan gejala apa pun. Banyak orang dapat menjalani bertahun-tahun tanpa mengetahui bahwa mereka mengidapnya yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada tubuh.
Inilah mengapa penting untuk memiliki dokter perawatan primer yang dapat mengontrol kolesterol secara berkala, meresepkan obat dan memberikan panduan untuk hidup sehat.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.