Menu

Viral Tes Keperawanan di Inggris, Sebenarnya Perlu Enggak Sih Tes Tersebut Dilakukan? Ini Jawaban WHO

29 November 2020 10:10 WIB
Viral Tes Keperawanan di Inggris, Sebenarnya Perlu Enggak Sih Tes Tersebut Dilakukan? Ini Jawaban WHO

Ilustrasi organ reproduksi wanita. (Unsplash/Dainis Graveris)

Tes keperawanan terkadang juga dilakukan pada korban kekerasan seksual untuk menentukan apakah pemerkosaan telah terjadi.

Praktik tersebut "secara medis enggak perlu, dan seringkali menyakitkan, memalukan, dan traumatis," kata WHO.

Tes ini biasanya dilakukan dengan memeriksa selaput dara untuk mencari robekan atau ukuran bukaannya, atau memasukkan jari ke dalam vagina. Tetapi enggak ada bukti bahwa metode mana pun dapat membuktikan apakah seorang wanita atau gadis telah melakukan hubungan seksual melalui vagina.

Dalam beberapa situasi, hilangnya keperawanan dipandang membawa aib dan malu bagi keluarga dan komunitas mereka. Hal ini dapat mengakibatkan hukuman, termasuk dipukuli, kelaparan, diserang secara seksual, diusir dari komunitas mereka, atau bahkan dibunuh sebagai apa yang disebut 'pembunuhan demi kehormatan'.

WHO merekomendasikan agar tes keperawanan enggak lagi dilakukan dalam keadaan apa pun, dan mendesak pemerintah untuk memberlakukan dan menegakkan hukum yang melarang praktik tersebut.

Baca Juga: Beneran Gak Sih?! Payudara dan Miss V Hitam Bisa Jadi Tanda Sudah Gak Perawan, Ternyata Oh Ternyata...

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Share Artikel:

Oleh: Diffa Nur Zahra