Ilustrasi wajah wanita. (ist/kompas.com)
Tren skin cycling yang muncul pada pertengahan 2022, yakni metode skincare yang terdiri dari empat tahapan di antaranya exfoliation, retinoid, first recovery, dan second recovery, diprediksi akan berlanjut hingga tahun 2023.
Hype positif konsumen akan tren yang diperkenalkan oleh dermatologist Whitney Bowe ini memberi gambaran bahwa skincare routine kini menjadi kebutuhan yang bersifat intuitif dan tak terpisahkan dengan kesehatan.
Hal ini membuat konsumen menjadi lebih percaya diri memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka, termasuk aromatherapy pada skincare yang memberikan berbagai manfaat tambahan, seperti Bergamot untuk meningkatkan mood, Patchouli untuk calming, Ylang untuk meredakan stress, Vetiver memberi kesegaran, dan Sandalina untuk memberi efek relaksasi.
Untuk look-trend tahun ini, konsep glow-glazzy diprediksi akan semakin digemari untuk menonjolkan warna kulit natural yang sehat terawat.
Selain penggunaan glitter untuk memberi kesan sparkles and shimmers nan eksotis di kulit tubuh, penggunaan body oil sebagai salah satu essentials body care treatment diprediksi kian digandrungi.
Nourishing Body Oil yang didominasi oleh kandungan minyak untuk mengunci kelembaban, seperti sweet almond oil, avocado oil dan plant-based squalane, ditambah active ingredients seperti capsaicin untuk mengencangkan sekaligus menghilangkan stretch marks untuk membuat kulit semakin glowing, kian menjadi pilihan tahun ini.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel: