Ilustrasi wanita sedang sakit. (pinterest/freepik)
Sebaliknya, sakit kepala cluster terjadi secara tiba-tiba, hampir selalu menimbulkan gejala di satu sisi kepala dan disertai dengan hidung meler dan mata yang sakit seperti dirobek di sisi yang sama dengan sakit kepala. Untuk alasan ini, sakit kepala cluster sering disalahartikan dengan sakit kepala sinus, kata Diamond, meskipun rasa sakitnya berbeda.
“Sakit kepala cluster terasa seperti seseorang memasukkan pedang ke mata Anda,” katanya.
Sedangkan sakit kepala cluster dikaitkan dengan rasa sakit yang menusuk dan sangat hebat, rasa sakit akibat serangan migrain biasanya digambarkan sebagai sensasi berdenyut atau nyeri berdenyut, dan biasanya intensitasnya sedang, jarang, dan parah, kata Rajneesh.
Orang juga cenderung menanggapi serangan migrain dan sakit kepala cluster secara berbeda. Untuk meredakan nyeri migrain dan gejala lainnya, orang sering merasa lega dengan beristirahat di ruangan yang tenang dan gelap, menurut Medline Plus.
Sebaliknya, kebanyakan orang dengan sakit kepala cluster cepat dan terkadang dapat menunjukkan perilaku agresif, kata Rajneesh. “Karena rasa sakit dari sakit kepala cluster sangat parah, pasien bisa menjadi sangat gelisah dan gelisah,” katanya.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.