Menu

Punya Riwayat Hipertensi atau Diabetes? Waspada Penyakit Ginjal Kronik! Ini Cara Pencegahannya

11 Maret 2020 20:20 WIB
Punya Riwayat Hipertensi atau Diabetes? Waspada Penyakit Ginjal Kronik! Ini Cara Pencegahannya

Ilustrasi Ginjal. (pinterest/healthcentral)

HerStory, Jakarta —

Penyakit Ginjal Kronik (PGK) memberikan momok yang menyeramkan bagi setiap orang. Pada kenyataannya, Penyebab utama PGK ternyata penyakit yang biasa diderita masyarakat Indonesia lho, Beauty, yakni  hipertensi, dan diabetes. Untuk itu, deteksi PGK sedini mungkin ya, jangan tunggu sampai parah dulu. Nyawa lho ancamannya!

Dalam acara memperingati Hari Ginjal Sedunia atau World Kidney Day (WKD) tahun ini, dr. Aida Lydia, PhD., SpPD-KGH, Ketua Umum PB Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PB PERNEFRI), memperingati masyarakat untuk melakukan deteksi PGK sedini mungkin, sebelum terlambat.

"Penyebab utama terjadinya gagal ginjal di Indonesia adalah hipertensi 36%, diabetes 28%. Cara yang bisa dilakukan untuk menekan angka penyakit dan kematian yang tinggi adalah dengan melakukan pencegahan penyakit ginjal sedini mungkin," ungkapnya dalam acara WKD yang mengusung tema  'Ginjal Sehat untuk Semua di Mana Saja’, yang jatuh pada (12/3/2020).

Baca Juga: Peringati Hari Ginjal Dunia, Waspada! Ini Dua Penyebab Penyakit Ginjal Kronik

Ia juga mengungkapkan bahwa PGK bisa dicegah dan ketika sudah muncul gejalanya bisa diperlambat. Hal itu akan terlaksana ketika masyarakat mulai sadar dengan pentingnya deteksi dini PGK, misalnya mulai jalani hidup sehat, menjaga tekanan darah, serta mejaga kadar gula darah di tubuh.

"PGK dan gagal ginjal bisa dicegah, dan progresivitas penyakitnya menuju gagal ginjal dapat diperlambat. Sesuai dengan tema WKD 2020, yang dimaksud dengan pencegahan penyakit ginjal adalah berbagai upaya untuk terus menjaga hidup sehat dengan cara melakukan aktivitas fisik teratur, mengontrol tekanan darah dan gula darah, menjaga berat badan ideal dan makan makanan yang sehat, minum air yang cukup, enggak merokok, enggak mengonsumsi obat-obatan secara bebas tanpa resep dokter, dan memeriksa fungsi ginjal terutama apabila berisiko mendapatkan gangguan ginjal," tutunya.

Selain itu, ia juga menambahkan beberapa klasifikasi jenis pencegahan PGK, seperti pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Ketika kita sudah melakukan pencegahan tersebut, diharapkan risiko terjangkit PGK akan menurun.

Baca Juga: Catat Baik-Baik! 5 Makanan Ini Bikin Jantung Sehat Lho!

"Klasifikasi jenis pencegahan bisa berupa pencegahan primer, sekunder atau tersier. Pencegahan primer dilakukan sebelum terjadi PGK dengan mengidentifikasi orang yang berisiko terkena PGK, edukasi untuk mengontrol tekanan darah dan gula darah, serta menerapkan pola hidup sehat. Pencegahan sekunder berupa diagnosis dini gangguan ginjal yang dapat dilakukan dengan pemeriksaan urin dan darah untuk mengetahui fungsi ginjal. Dengan demikian pengobatan dapat dilakukan sedini mungkin. Sementara pencegahan tersier lebih ditujukan untuk tatalaksana komplikasi PGK yang optimal, seperti anemia, sesak napas dan kelebihan cairan, gangguan mineral dan tulang, serta komplikasi ke jantung,” tutupnya.

Baca Juga: 4 Hal Berbahaya yang Sebabkan Urine Berbusa, Mulai dari Penyakit Mematikan hingga Gaya Hidup, Nomor 3 Sering Terjadi Nih

Baca Juga: Awas… Gagal Ginjal Kronis Bikin Meringis, Ini 5 Tahapan Stadium Penyakit dan Cara Penyebarannya, Waspada Ya!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.