Ilustrasi seorang ibu yang menyempatkan untuk memenuhi kebutuhan psikologis anak meski sedang sibuk bekerja. (Pinterest/Freepik)
Pihaknya mendorong tersedianya pendampingan dan pelatihan pekerja dan pengusaha wanita untuk membentuk pemimpin wanita di masa depan.
Hal tersebut penting karena saat ini jumlah wanita yang menjadi pemimpin dalam industri masih rendah.
"Pada posisi manajemen senior hanya 30 persen yang perempuan, lima persen di jajaran pimpinan perusahaan, dan hanya 16 persen yang memiliki usaha kecil dan menengah," kata Satu Kahkonen.
Padahal menurut survei ILO terhadap perusahaan di Indonesia, 77 persen perusahaan setuju bahwa keragaman gender dapat membantu meningkatkan kinerja bisnis mereka.
Hal tersebut menunjukkan mempekerjakan dan mempromosikan wanita merupakan hal yang positif bagi industri.
"Jadi mempekerjakan dan mempromosikan perempuan tidak hanya masuk akal secara ekonomi, tetapi juga masuk akal secara bisnis," kata Satu Kahkonen.
Oleh karena itu, pihaknya meminta pemerintah dan pengusaha mengeluarkan kebijakan untuk menciptakan ekosistem industri yang memberdayakan wanita.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Suara.com
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.