Sup Tahu Bening (Cookpad/Indri Arwin)
Orang dengan diabetes tipe 2 sering mengalami penyakit ginjal, yang menyebabkan tubuh mengeluarkan protein dalam jumlah berlebihan melalui urine.
Bukti dari satu penelitian menunjukkan bahwa orang yang hanya mengonsumsi protein kedelai dalam makanannya mengeluarkan lebih sedikit protein daripada orang yang hanya mengonsumsi protein hewani.
Para peneliti mengusulkan bahwa efek ini bisa menguntungkan pasien dengan diabetes tipe 2.
Protein, terutama protein dalam kedelai, dapat meningkatkan fungsi ginjal dan bermanfaat bagi orang yang menjalani dialisis atau transplantasi ginjal.
Satu analisis meta dari 9 percobaan menunjukkan efek positif dari kedelai pada beberapa biomarker dari orang yang menderita penyakit ginjal kronis.
Efek ini mungkin disebabkan oleh kandungan proteinnya, tetapi juga karena pengaruhnya terhadap kadar lipid dalam darah.
Isoflavon kedelai dapat membantu mengurangi keropos tulang dan meningkatkan kepadatan mineral tulang, terutama setelah menopause.
Selain itu, isoflavon juga telah dilaporkan mengurangi beberapa gejala menopause lainnya.
Beberapa riset mengatakan bahwa mengonsumsi produk kedelai dapat membantu meringankan gejala menopause, seperti hot flashes, karena fitoestrogen yang dikandungnya.
Ada bukti bahwa mengonsumsi produk kedelai yang kaya akan genistein dapat membantu mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan hot flashes.
Namun, studi lebih lanjut diperlukan untuk menjelaskannya.
Semoga informasinya bermanfaat, ya Beauty!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.