Pasangan lansia ilustrasi (Unsplash/Esther Ann)
Lansia sangat dianjurkan untuk melakukan latihan aerobik sebab dapat meningkatkan daya tahan janting dan paru. Gak perlu yang berat, lansia dapat melakukan gerakan sederhana yang sesuai dengan kemampuan diri.
Dr. Finna menyaraknkan untuk melakukan latihan aerobik, seperti berenang, sepeda, dan jalan kaki. Sebaiknya lakukan latihan ini secara rutin agar tubuh terbiasa dan terasa nyaman saat bergerak.
Nah, kekuatan otot lansia juga akan mengalami penurunan. Oleh karena itu, sebaiknya tetap latih otot dengan mengangkat beban secukupnya.
Gak perlu menggunakan alat olahraga yang berat seperti barbel, lansia bisa memakai pakai botol air yang terukur beratnya. Lakukan latihan secara bertahap yang mana pada percobaan pertama bisa menggunakan massa 1kg dan semakin meningkat seiring waktu.
Jika tubuh jarang bergerak, maka gak heran jika lanisa mengalami kaku otot. Oleh karena itu, sebaiknya latih juga kelenturan tubuh.
Namun, dr. Finna menegaskan bahwa jangan melakukan gerakan eksrem untuk melatih kelenturan, seperti terlalu membungkuk. Jika dilakukan secara berlebih, lansia dikhawatirkan mengalami cidera.
Ia menyarankan untuk melakukan kelenturan tiap area saja, seperti fokus ke gerakan tangan atau kaki. Selain itu, perhatikan keseimbangan tubuh sebab lansia sangat rentan terjatuh.
Nah, seperti yang disebutkan sebelumnya, banyak kasus di mana lansia sering terjatuh. Oleh karena itu, dr. Finna menyarankan untuk terus melatih keseimbangan dengan cara yang sederhana.
Lansia bisa berpegangan kursi lalu mengangkat satu kaki. Selain itu, lakukan latihan berjalan satu garis sebanyak 10 langkah. Latihan sederhana ini bermanfaat untuk mengingkatkan keseimbangan dan menghindari cidera akibat terjatuh.
Nah, itu dia beberapa latihan yang direkomendasikan untuk lansia. Cobain sekarang, yuk!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.