Ilustrasi puasa (Pexels/edited by HerStory)
Dalam surat Al-Ankabut ayat 45 menyebutkan:
اُتْلُمَآاُوْحِيَاِلَيْكَمِنَالْكِتٰبِوَاَقِمِالصَّلٰوةَۗاِنَّالصَّلٰوةَتَنْهٰىعَنِالْفَحْشَاۤءِوَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُاللّٰهِاَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُيَعْلَمُمَاتَصْنَعُوْنَ
“Bacalah Kitab (Al-Quran) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
UAH menjabarkan, fungsi salat mencegah perbuatan keji dan munkar yang menjadi sumber keburukan manusia. Jadi apabila ada yang buruk lisannya, pandangannya, dan hatinya maka salatnya harus diperbaiki.
“Maksiat itu sesuatu yang salah lawannya sholeh atau taat. Jadi ketika salah satu turun maka yang lain akan baik. Kalau yang baik naik maka buruknya seseorang akan turun,” ucap UAH.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.