Ilustrasi nasi dingin. (Freepik/xb100)
Sebuah mitos yang kerap dijumpai adalah nasi putih menyebabkan diabetes. Namun, risiko diabetes lebih terkait dengan pola makan, termasuk asupan karbohidrat secara berlebihan dan tiadanya aktivitas fisik.
Jika nasi putih dikonsumsi dalam porsi yang wajar dan seimbang dengan jenis makanan lainnya, tak ada bukti yang kuat bahwa nasi putih secara langsung menyebabkan diabetes.
Ada kepercayaan bahwa nasi putih meningkatkan risiko penyakit jantung karena tingginya indeks glikemik. Namun, studi menunjukkan bahwa faktor risiko lain seperti pola makan, gaya hidup, dan risiko genetik ternyata memiliki peran yang lebih signifikan, khususnya penyakit jantung.
Menggantikan nasi putih dengan sumber karbohidrat lain yang lebih kompleks, seperti nasi merah atau biji-bijian utuh, memang dapat menjadi pilihan yang lebih sehat.
Mitos terakhir yang perlu direduksi adalah jika ingin hidup sehat harus menghindari nasi putih. Padahal, faktanya nasi putih bisa menjadi bagian dari pola makan yang sehat dan seimbang jika dikonsumsi dengan porsi yang tepat dan sesuai takaran kebutuhan lho Beauty.
Mitos-mitos di atas telah dipercaya oleh masyarakat dan bahkan oleh para praktisi kesehatan. Hemat penulis, nasi putih merupakan keniscayaan yang tak mungkin ditolak, terutama di negara kita Indonesia yang menjadikan nasi putih sebagai panganan pokok. Jadi, tetaplah konsumsi nasi putih dengan takaran terukur.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Suara.com
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.