Ilustrasi wanita obesitas sedang berolahraga untuk menurunkan berat badan. (Freepik/prostooleh)
Banyak orang terkadang gak sadar jika dirinya sedang melakukan fat shaming terhadap seseorang yang memiliki berat badan lebih, apakah Beauty pernah melakukannya?
Perlu diketahui sebelumnya, fat shaming merupakan tindakan mengolok-olok, menjelekan, ataupun mengomentari bentuk tubuh seseorang yang berat badannya lebih berat dari ideal.
Fat shaming bisa berupa ungkapkan dengan kalimat, "Kamu jarang olahraga ya kok gendutan banget?", atau "Coba deh untuk kurangi makan biar gak gendut seperti sekarang,".
Menarik kesimpulan dari fat shaming, biasanya para pelakunya tak menyadari akan dampak buruknya karena biasanya memiliki pemikiran untuk memotivasi seseorang tersebut.
Namun ternyata, di balik fat shaming yang diungkapkan bisa menimbulkan empat dampak buruk terhadap korbannya,
Mengutip dari lama Alodokter, ternyata banyak dampak buruk dari fast hamming, mulai dari gangguan makan hingga gangguan mental untuk korbannya, yuk langsung simak saja semua dampaknya,
Bagi korban yang mendapatkan fat shaming bisa berakibat berkurangnya self-esteem pada dirinya hingga dirinya berpikir jika dirinya benar-benar rendah karena merasa lingkungan sekitar tak ingin menerima dirinya yang kelebihan berat badan.
Jika hal itu terjadi secara terus menurut, maka korbannya bisa membenci dirinya sendiri.
Menurut laman Alodokter, dari hasil penelitian, ternyata korban fat shaming rentang mengalami depresi, gangguan cemas hingga yang paling buruk adalah memiliki pikiran untuk bunuh diri.
Bahkan jika hal itu terjadi secara terus menurut korbannya akan merasa sulit untuk menerima bentuk tubuh atau body image distortion.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.